Untuk Kepentingan Umum

Pendapatan Kargo Garuda Indonesia Naik 9,6 Persen

TANGERANG- Garuda Indonesia mencatatkan pertumbuhan pendapatan kargo sebesar 9,6 persen menjadi 170,8 juta Dolar Amerika pada 2017. Selain itu, sejalan dengan program Revenues Management System Enhancement, perusahaan berhasil membukukan peningkatan ancillary revenues sebesar 19  persen menjadi 53,9 juta Dolar Amerika.

Pengangkutan kargo Garuda Indonesia juga mengalami kenaikan 8,1 persen menjadi 104,700 ton pada 3Q-2017.  Dari sebelumnya 96,900 ton pada periode 3Q-2016. Secara year to date, perusahaan berhasil mengangkut sebanyak 324,100 ton hingga 9M-2017 atau naik 9,8 persen dari periode 9M-2016 sebesar 295,200 ton.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury mengatakan, pihaknya juga membukukan kenaikan pada jumlah penumpang diangkut oleh anak usaha Garuda Indonesia di segmen LCC. Yakni Citilink dari 8,2 juta penumpang pada 2016 menjadi 9 juta penumpang pada  2017. Citilink mencatatkan kenaikan penumpang sebesar 11,4 persen menjadi sebesar 3,4 juta penumpang pada 3Q-2017 dari 3.1 juta penumpang pada Q3-2016.

Sepanjang periode Q3-2017, Garuda Indonesia Group (Garuda Indonesia dan Citilink) mencatatkan pertumbuhan penumpang sebesar 1.4 persen menjadi 9,6 juta penumpang. Dari sebelumnya 9,5 juta penumpang pada Q3-2016. Secara year to date, Garuda Indonesia Group berhasil mengangkut sebanyak 26,8 juta penumpang sepanjang 2017, atau tumbuh 3 persen dibanding periode 2016 yaitu sebanyak 26 juta penumpang.

“Di samping itu, program optimalisasi dan efisiensi yang dijalankan perusahaan secara berkelanjutan juga terus menunjukkan hasil yang signifikan,” kata Pahala.

Ia menjelaskan, Garuda Indonesia juga berhasil mencapai rata-rata tingkat keterisian penumpang sebesar 75 persen pada 2017 atau naik dari 73.4 persen pada 2016.

Sejalan dengan program Fleet Cost Optimization, Garuda Indonesia melakukan penambahan kapasitas melalui rekonfigurasi armada Boeing 777-300ER dari tiga kelas layanan (First Class, Business Class, dan Economy Class) menjadi dua kelas layanan (Business Class dan Economy Class) sehingga terdapat tambahan kapasitas sebesar 79 kursi per pesawat.

Ia mengatakan, pihaknya juga secara bertahap akan menambah kapasitas pesawat, untuk mendukung kebutuhan pasar ke depannya. Ditargetkan rata-rata utilitas pesawat menjadi 11 jam per hari. (kung/firda)

 

 

Berita Lainnya
Leave a comment