SERPONG- Proses perencanaan kegiatan di Pemkot Tangsel kini sudah tidak lagi menggunakan cara manual. Semuanya telah terintegrasi lewat aplikasi berbasis teknologi modern. Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tangsel terus berbenah dan melakukan percepatan lewat aplikasi. Contohnya adalah dalam pengajuan pengadaan barang dan lain sebagainya.
Nah, untuk menunjang agar penerapan berbasis teknologi bisa dilakukan dengan baik, pegawai Pemkot Tangsel mengikuti bimbingan teknologi. Mereka diberitahu tentang sistem informasi pengelolaan barang miliki daerah. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, tata usaha dan pelajaran. Pegawai yang ikut diklat terdiri dari staf yang punya jabatan pengurus barang, kasubag umum, kasubag keuangan dan bendahara.
Kepala BPKAD Kota Tangsel Warman Syanudin mengatakan, adanya kegiatan ini selain untuk menambah wawasan pegawai yang mengurusi pengadaan barang juga untuk diberi informasi tentang kemudahan perencanaan ke depan.
Misal instansi A ingin membangun gedung, persayaratan untuk kegiatan tersebut harus dipenuhi. Seperti tanahnya jelas, DED, dan lain sebagainya. Bila hal itu tidak dilengkapi dengan sendiri sistem dalam aplikasinya akan menolak. Begitupun ketika hendak mengadakan pengajuan mebeler, harus lengkap juga. Dari harganya, stok barang dan lain sebagainya. Nah, pihak ketiga juga menyediakan barang lebih dulu, baru setelah itu bisa dibayarkan. “Lewat aplikasi ini harapan bisa tertib administrasi. Soalnya semua telah digital,” ujarnya.
Warman yakin dengan penerapan ini, administrasi keuangan di masing-masing instansi akan semakin baik, tersistem dan memiliki integritas mumpuni. Hal ini yang harus terus didorong agar implementasi program ini dapat terwujud dengan baik. Apalagi kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh pegawai di sini juga bagus-bagus.
Tentunya penerapan dari program ini akan berjalan dengan baik, tanpa ada halangan apapun. “Maka itu saya berharap dengan program yang ada, akan terwujud dengan baik. Seperti perencanaan yang kini sudah diterapkan serba digital,” imbuhnya.
Pihaknya juga akan terus mendorong agar penerapan penggunaan sistem secara digital bisa terus dilakukan secara berkesinambungan.
Apalagi konsep Tangsel adalah membuat menjadi kota cerdas. Syarat terbentuknya kota cerdas adalah penerapan sistemnya semua serba tergitalisasi. Jika itu bisa diwujudkan tentunya akan mempermudah segala akses.
“Sekarang teknologi kian berkembang. Hampir semua daerah memiliki konsep kota cerdas. Nah, kita ingin Tangsel bisa selangkah lebih maju dalam menerapkan aturan baik dalam sistem ini,” ujarnya.
Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengungkapkan, adanya kegiatan ini tentu bisa meningkatkan pengetahuan pegawai. Khususnya dalam membuat perencanaan kegiatan. Terutama yang berkaitan dengan kebutuhan di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Bila ini dapat terwujud dengan baik, tentunya akan menghasilkan sesuatu yang bagus. Dalam hal implementasi penerapan kota cerdas yang kini sedang didengungkan oleh pemkot. Ia pun berharap visi kota cerdas ini dapat digarap dengan baik. Dalam hal penerapan sistem yang dibangun berbasis digital. Jika tidak didorong oleh kemampuan yang mumpuni, rasanya sulit untuk dapat diwujudkan.
“Maka itu saya berharap program berbasis teknologi dapat diaplikasi dengan baik oleh pegawai. Dalam hal kemampuan untuk mengimplementasikan program yang berbau digital,” ujarnya. (adv)