Untuk Kepentingan Umum

Jembatan Dibangun, Penarik Eretan Resah

TANGERANG- Pembangunan Jembatan Kedaung masih menimbulkan pro kontra. Masyarakat bantaran Sungai Cisadane yang berprofesi sebagai penarik eretan mengeluhkan adanya jembatan tersebut.

Hal tersebut dirasakan Samuel (28) salah satu pekerja eretan yang saat ini beralih profesi menjadi Pemulung. Ia mengungkapkan perasaannya yang saat ini perekonomiannya semakin terpuruk.

“Sewaktu saya masih narik perahu, sehari saya mendapat upah Rp150rb mas, ada buat simpanan juga mas,” ucapnya

Akan tetapi, setelah jembatan Kedaung terbangun, pengusaha perahu eretan gulung tikar, dan harus menelan pil pahit untuk pekerjanya.

“Semenjak adanya jembatan, penumpang eretan lama lama sepi. Terakhir narik eretan cuma dapet 20 ribu doang, gimana
ada pemasukan buat saya mas? Buat setoran ke bos aja enggak cukup,” kata Samuel sambil membersihkan hasil pulungannya.

“Saya terpaksa mulung, karena susah cari kerja mas, sekolah SD aja enggak lulus, jadi gak punya ijazah mas,” imbuhnya.

Seperti yang diketahui, di kedaung, Neglasari ada lima usaha eretan yang tutup yakni Eretan Baru, Eretan ujung, Eretan 1,Eretan 2. Sementara Eretan 3 yang tak jauh lokasi nya dari SDN 3 Kedaung Wetan mengalami hal yang serupa dengan eretan yang lainnya.

Hal senada pun di ucapkan Ecep (40) warga Kedaung Wetan yang merupakan salah satu pekerja eretan 3 Gang Macan.

“Eretan udah tutup, bos saya sekarang stroke mas. Saya aja sampe sekarang belum dapet kerjaan, begitu juga temen-temen saya yang dulu narik eretan belom pada kerja mas,” tuturnya.

Ia berharap ada langkah dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sedikitnya ada 80 pekerja eretan yang saat ini menggantungkan hidupnya dari usaha tersebut.

“Saya berharap kepada pemerintah, bisa lebih adil kepada masyrakatnya, minimal bisa memberikan pekerjaan baru buat seluruh pekerja eretan yang ada di kedaung dan masih menjadi pengangguran sampai sekarang,” harap Cecep. (kung/firda)

Berita Lainnya
Leave a comment