Untuk Kepentingan Umum

Airin Bakal Jadi Mensos?

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa telah memutuskan maju dalam kontestasi Pilgub Jawa Timur.
Ketika Khofifah menjadi calon gubernur, secara otomatis posisi Mensos lowong. Presiden Jokowi pun sudah harus menyiapkan siapa yang akan mengisi jabatan tersebut. Apakah dari kalangan profesional atau jadi partai politik.
Sejumlah nama sudah menyeruak untuk mengisi posisi tersebut. Seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang santer dikabarkan akan mengisi posisi Mensos. Bahkan saking kuatnya kabarnya tersebut, sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah bertemu dengan Jokowi. Meski sehabis pertemuan tersebut, SBY mengatakan hanya berbicara masalah kebangsaan. Namun, beredar kabar juga membicarakan posisi Mensos yang akan segera lowong ketika Khofifah mendaftar ke KPU Jawa Timur pertengahan Januari ini.
Selain nama Agus, beredar kabar mantan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham yang akan mengisi posisi tersebut. Apalagi Golkar melalui sang Ketua Umum Airlangga Hartarto juga sudah berkomitmen untuk mendukung Jokowi saat Pilpres 2019 mendatang.
Posisi Golkar saat ini memang sedang hangat dengan istana.
Sang ketua umum juga saat ini masih menjabat sebagai Menteri Perindustrian. Otomatis hal tersebut membuat posisi tawar presiden cukup besar. Ia bisa mengontrol Golkar untuk memberikan dukungan politik bagi kebijakan-kebijakannya.
Itu dinamika yang sedang terjadi di tingkat pusat. Yang tidak kalah menariknya adalah soal kemungkinan Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany yang digadang-gadang juga mengisi posisi tersebut.
Posisi Airin bisa dikatakan nyantel dengan Wapres Jusuf Kalla. Sudah menjadi rahasia umum kalau keluarga Rau (sebutan bagi trah Atut Cs) dekat dengan JK. Atut memang salah satu loyalis JK ketika menjabat Ketua Umum Golkar.
Bahkan ketika Pilpres 2014, Golkar yang mendukung Prabowo-Hatta, di Banten keluarga Rau secara diam-diam malah mendukung Jokowi-JK.
Bila melihat hubungan ini bisa saja Airin nanti menjabat posisi tersebut. Meskipun tidak mudah untuk merealisasikannya. Mengingat sang Walikota punya beban soal dinasti yang berkaitan dengan korupsi.
Suaminya, Tubagus Chaeri Wardana saat ini masih jadi pesakitan gara-gara kasus suap Pilkada Kabupaten Lebak.
Soal kemungkinan Airin yang bakal jadi Mensos, saya dapatkan infonya dari beberapa orang terdekatnya. Bahkan terkonfirmasi bulan-bulan ini, ia bakal dilantik. Namun kebenaran tersebut harus segera dikonfirmasikan. Posisi Airin yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), bisa saja menjadi alasan kuat Jokowi memilihnya. Terlepas dari intervensi JK. Jadi banyak kemungkinan untuk mendorong sang Walikota untuk menduduki posisi tersebut.
Konon katanya, dinaikkannya nama Airin untuk mengamankan karirnya di dunia politik. Masa jabatannya akan habis beberapa tahun mendatang. Agar karir politiknya bisa naik, ia harus mencalonkan diri menjadi gubernur atau wakil gubernur Banten. Namun, hal tersebut rasanya tidak mungkin. Mengingat untuk posisi itu sudah ada nama Wakil Gubernur Andika Hazrumy yang merupakan keponakannya.
Jadi trah keluarga Rau memang harus ada yang menasional. Paling realistis mendorong Airin untuk dijadikan sebagai menteri. Pilihan tersebut rasanya memungkinkan. Tetapi ia harus bersaing dengan elite Golkar lainnya yang juga mengincar posisi Mensos.
Memang berliku untuk bisa sampai ke sana. Mengingat , Airin saat ini hanya dikenal sebagai Walikota, dan namanya juga diingat sebagai bagian dari keluarga Atut. Tetapi bisa saja karir politiknya moncer dan ia benar-benar menduduki posisi tersebut. Menjadi Menteri Sosial, sekaligus jalan menuju karir politik yang lebih tinggi lagi.
Kita tunggu saja, pertengahan Januari nanti. Apakah memang betul sang walikota benar-benar menduduki jabatan Mensos. Hanya Tuhan dan Jokowi yang tahu.
(Firda)

Berita Lainnya
Leave a comment