Pembunuhan Satu Keluarga, Polisi Belum Tetapkan Tersangka
Pembunuhan satu keluarga di Tangerang bikin mengerenyutkan dahi. Bagaimana tidak, Ema dan 2 putrinya, Nova dan Tiara, tewas diduga di bunuh di komplek Taman Kota Permai Blok B6 nomor 6, Periuk, Tangerang. Sebelum kejadian pembunuhan, tetangga sempat mendengar suara ribut dari dalam rumah.
“Kalau dari keterangan tentangga, ada yang dengar ribut-ribut, ada suara: Sudah,sudah. Itu sekitar pukul 03.00 WIB,” kata Kapolsek Neglasari Kompol Eliantoro di lokasi, Senin (12/1/2018).
Senada dengan keterangan Eliantoro, tetangga depan rumah korban, Yanti (45) juga mendengarnya. Dia menyebutkan suara ribut di dengar oleh warga yang bersebelahan dengan rumah korban.
“Kalau di rumah saya memang nggak kedengaran. Tapi kata bu Umi, yang tinggal di sebelah rumahnya memang ada,” kata Yanti.
Yanti mengatakan, sejak Senin pagi rumah korban memang tertutup. Akhirnya warga yang curiga mencoba mencari tahu dan menemukan korban tewas di dalam rumah.
“Sekitar pukul 15.00 WIB ada yang lapor ke mantan RT. Pas sudah masuk ke rumah tahunya udah meninggal di kamar,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, selain 3 korban tewas, Suami Ema, Mukhtar (60) juga ditemukan mengalami luka-luka. Saat ini belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka.
“Motifnya masih kita dalami apakah korban diduga dibunuh oleh orang terdekat atau ada pihak lain,” kata Kapolres Metro Tangerang, Kombes Harry Kurniawan di lokasi, Senin (12/2/2018).
Pada bagian lain, salah satu kerabat korban, Ela datang mendatangi Perumahan Taman Kota Permai 2, Blok B6/5, Kelurahan Priuk, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, Senin (12/2/2018). Ela datang dan menangis saat mengetahui kerabatnya yakni Ema (40), dan kedua anaknya, Nova (23) dan Tiara (13) tewas dibunuh.
Ela tak hentinya menangis dan meronta begitu melihat kediaman dari keluarga pasangan Ema dan Abi diberi garis polisi. Ia pun pingsan begitu mengetahui, saudarinya Ema serta ponakannya Tiara dan Novi meninggal dengan cara berpelukan dan kakak iparnya Abi yang dilarikan ke rumah sakit.
“Saya harusnya nginep di sini, saya udah punya perasaan gak enak. Saya menyesal,” kata Ela yang tak henti menangis. (dtk/firda)