Dinkes Tangsel Sosialisasikan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Pemerintah Kota Tangsel melalui Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan menggelar Rapat Koordinator Lintas Sektor dalam rangka mensosialisasikan Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Kegiatan tersebut digelar di Gedung Graha Widiya Bakti (GWB), Puspiptek, Kelurahan Muncul, Kecamatan Sepong, Selasa (21/3/2018).
Kasi Kesehatan Keluarga pada Dinas Kesehatan Kota Tangsel Eni Rohaini, mengatakan maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mendapatkan dukungan penuh dari Lintas Sektor terkait untuk berperan aktif dalam mensosialisasikan Buku KIA.
“Dan kami akan memanfaatkan secara maksimal oleh semua petugas dinkes, masyarakat, tentunya dengan dukungan penuh baik dari lintas program maupun lintas sektor,” ungkapnya.
Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Banten Tiara Lutfe mengapresiasi Pemerintah Kota Tangsel yang telah melakukan Sosialisasi pemanfaatan Biku KIA lantaran Pemanfaatan memggunakan Buku KIA ksangat pemting, karena didalam buku tersebut terdapat semua informasi kesehatan untuk ibu dan anak.
“Mulai dari Ibu hamil, melahirkan, nipas , bayi dan anak berumur 59 bulan hingga 6 tahun, ada banyak cara bagaimana memeriksa kesehatan ibu hamil, menyusui, makan yang baik dan lain sebagainya dan diharapkan pemanfaatan buku KIA ini meningkat. Untuk buku KIA sendiri baik di Provinsi Banten maupun Kota Tangsel 100% sudah disiapkan,” ujarnya.
Mayang Sari Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan menjelaskan buku KIA diterbitkan melalui permenkes No 284 tahun 2004 yang merupakan satu satunya media untuk pencatatan dan media informasi untuk kesehatan ibu dan anak.
“Contoh kecilnya dia akan rajin membawah bayinya ke Posyandu untuk memeriksa kesehatan kandungannya dan anaknya. Setelah sosialisasi ini diharapakan masyarakat menggunkannya dan membacanya dan mengikuti apa yang tertulis dibuku, sehingga kesehatan ibu dan anaknya meningkat dan penyebaran buku ini diharapkan sampai kepada masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, khusus forum Kesehatan Kota diharapkan dalam hal jni melakukan pendekatan dengan masyarakat sehingga masyarakat lebih paham dan dapat membuat masyarakat membutuhkan buku KIA.
“Jadi kalau masyarakat sudah merasa membutuhkan otomatis mereka akan memakai dan membacanya, akan menggunakan dan buku KIAnya akan diisi,” tutupnya. (den/firda)