Untuk Kepentingan Umum

Awas! Tagar #2019 GantiPresiden Bisa Bikin Masyarakat Terkotak-kotak

Jelang Pemilu 2019 khususnya Pemilu Presiden, suasana politik mulai memanas dan ada gerakan-gerakan yang dilakukan oleh segelintir kelompok.  Salah satunya Gerakan #2019GantiPresiden.

Menyikapi hal ini Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangsel  H Abdul Rojak berharap agar masyarakat menahan diri dan tidak ikut-ikutan mendukung gerakan tersebut. Karena menurutnya gerakan ini prematur dan lebih terlihat kepentingan politiknya.

“Seharusnya masyarakat bersabar menunggu sampai waktunya, kapan ? Ya di Pemilu Presiden itu 2019, karena secara konstitusional Pak Jokowi itu dilindungi, boleh dua periode. Dan sekarang dia (Jokowi) sedang menjabat, jadi kegiatan (#2019GantiPresiden) itu kegiatan yang ilegal, kegiatan politik murni, ibaratnya maksa-maksa orang untuk turun”, ucap Rojak.

Masyarakat diharapkan tidak terpancing dan harus lebih bersabar dalam proses demokrasi khususnya Pemilu Presiden.

“Seluruh elemen politik, para politikus dalam mengganti Presiden itu tidak bisa semaunya tetapi harus melalui mekanisme dan aturan yang sudah ada dalam hal ini melalui Pemilu Presiden 2019”, tambahnya lagi.

Gerakan #2019GantiPresiden tersebut menurut H Abdul Rojak justru membuat masyarakat semakin terkotak-kotak dan rawan terjadi perpecahan.

“Imbauan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh, terprovokasi, bahwa semua ada waktunya, ada saatnya, ada mekanismenya, jangan terbawa-bawa dengan gerakan yang kelihatannya bagus tapi sebetulnya melawan aturan atau gerakan yang lebih kental politiknya dibanding gerakan membangun bangsanya. Justru yang akan timbul kegaduhan, kekacauan kemudian masyarakat menjadi terkotak-kotak dan terbelah,” pungkas Rojak. (rin/firda)

Berita Lainnya
Leave a comment