Nilai-nilai kebangsaan kini sudah mulai terkisis. Degradasi tersebut ditandai dengan maraknya peredaran narkoba, kesejangan sosial, dan sederet persoalan lainnya yang membekas di republik ini.
Nah, guna mencintai nilai kebangsaan tersebut, Kantor Kesatuan Bangsa Politik (Kesbangpol) Kota Tangerang melakukan sejumlah langkah.
Salah satunya adalah dengan menggelar lomba cerdas cermat. Cara ini dinilai langkah tepat di tengah mulai terkikisnya nilai-nilai kebangsaan.
Puluhan sekolah dari sejumlah SMA di Kota Tangerang terlibat dalam acara ini. Mereka ikut lomba secara maraton selama dua hari.
Dengan materi pendidikan moral Pancasila, UUD 45 diharapkan akan menimbulkan rasa cinta kepada bangsa dan negara. Apalagi materi yang diujikan berkaitan dengan hal tersebut.
Kasi Bina Ideologi Kesbangpol Kota Tangerang Safar Dianto mengatakan, digelarnya lomba cerdas cermat ini juga bagian dari pendidikan wawasan kebangsaan. Harapannya dengan mengikuti kegiatan ini diharapkan akan menumbuhkan rasa cinta tanah air, bangsa dan negara.
Apalagi siswa SMA merupakan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu harus sedini mungkin rasa cinta ini diterapkan agar bisa menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.
“Ini yang akan terus kita dorong agar generasi penerus bangsa kian cinta tanah air,” imbuhnya.
Ia yakin dengan adanya kegiatan ini, minimal siswa tahu apa itu makna dari Pancasila, UUD 45 dan sebagainya. Bila ini sudah ditanamkan, rasa cinta terhadap bangsa dan negara akan tumbuh.
“Nah, ini yang harus terus dijaga ke depannya agar menghasilkan sesuatu yang baik. Kita juga akan terus mendorong agar hal tersebut bisa diwujudkan,” katanya.
Safar menerangkan, cerdas cermat ini berisi pendidikan wawasan kebangsaan serta satu pilar muatan lokal. Adanya materi muatan lokal juga agar tahu tentang Kota Tangerang.
Jadi cinta tidak hanya kepada bangsa dan negara, juga daerah asal.
“Semuanya cinta, baik Indonesia ataupun Kota Tangerang. Ini yang akan terus coba kita wujudkan,” katanya.
Lewat cerdas cermat juga akan memacu siswa untuk belajar. Mereka diharapkan tidak hanya paham apa itu Pancasila, UUD, dan pilar bangsa lainnya, tetapi juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Cara ini yang coba dijalankan dari adanya kegiatan cerdas cermat. Apalagi dalam lomba itu diterangkan apa itu Pancasila dan sebagainya.
“Mungkin kalau ditanya apa Pancasila, banyak yang tahu. Tapi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya harus bisa diterapkan,” ujarnya.
Yoga, salah satu peserta cerdas cermat, mengaku banyak manfaat yang bisa didapat dari acara ini. Mulai pengalaman hingga ilmu yang didapat.
Kata dia, pancasila selama ini hanya sebatas hafalan tetapi banyak juga yang tidak tahu nilainya. Padahal itu yang terpenting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Lewat lomba ini saya memetik banyak pelajaran soal Pancasila. Bukan hanya menghafal sila pertama hingga kelima. Terpenting bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya. (adv)