
Puluhan aplikasi sistem pelayanan online yang tersebar di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Tangsel dinilai menghabiskan biaya tinggi.
Hal tersebut diungkapkan Fuad Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Tangsel, Jumat (7/9/2019) di Kantor Pusat Pemerintahan Tangsel, Ciputat.
Fuad mengatakan, tingginya biaya untuk pembuatan aplikasi itu disebabkan oleh tidak terintegrasinya aplikasi yang tersebar di setiap OPD, ada sekitar 78 aplikasi yang dibuat oleh Pemkot Tangsel.
“ketika dipusatkan di Kominfo, itu justru akan menekan biaya (biaya rendah), kita mengarahkan itu (itegrasi),” jelas Fuad.
Adapun integrasi aplikasi pelayanan masyarakat secara online tambah Fuad, dapat dibuat dengan sistem single window.
“aplikasi gak bisa digabung, tapi dibuat semacam jendela dengan satu pintu masuk, masyarakat ketika masuk ke web pemkot, bisa klik jenis pelayanan, dan akan muncul aplikasi didalamnya,” terangnya.
Menurut Fuad saat sekarang semua OPD yang ingin membuat aplikasi pelayanan masyarakat secara online harus melalui kominfo.
“Setiap pembuatan alikasi baru itu harus di kominfo, itu sudah kebijakan pemerintah, jadi tidak ada aplikasi yang dibuat di masing-masing OPD, OPD tidak bisa membuat sendiri, kirim surat ke kita, tolong bikinin aplikasi A, nanti kita yang bikin,” tutup Fuad. (den)