Untuk Kepentingan Umum

Kantor Bupati Serang Dibangun Tahun Depan

Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Tata Bangunan (DPKPTB) Kabupaten Serang memastikan pada 2019  mulai dibangun kantor bupati di Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Serang di Desa Kaserangan, Kecamatan Ciruas.

Saat ini, pembangunan gedung inti tersebut, masuk dalam tahap perencanaan.

 Kepala Bidang Perencanaan Teknis pada DPKPTB Kabupaten Serang, Suherlan mengatakan, pada awal 2019 diharapkan rencana pembangunan puspemkab sudah masuk usulan lelang di Bagian Unit Layanan Pengadaan (ULP) Setda Kabupaten Serang.

Sehingga, pada pertengahan tahun atau akhir tahun sudah ada pembangunan.

“Sistemnya multiyears, karena kan gak mudah membangun gedung itu. Satu gedung dulu, rencanaya kantor bupati, tapi belum tahu detailnya,” katanya, Senin(24/9).

Ia menuturkan, adapun anggaran yang disediakan untuk memulai pembangunan gedung puspemkab tersebut, senilai Rp 25 miliar dan berasal dari APBD. Namun, menurut dia, anggaran tersebut masih sangat jauh dari cukup.

“Gak bakalan cukup (anggarannya), masih jauh, hanya mungkin ini untuk mengawali pembangunan puspemkab, kalau gak diawali dari sekarang mau kapan lagi?,” katanya.

Ia mengungkapkan, Pemkab Serang telah berupaya meminimalisir biaya pembangunan dengan menyusun ulang masterplan dan detail enginering design.

Sehingga, biaya dalam satu gedung tersebut, lebih efisien, terutama operasional dan pemeliharaannya. “Informasinya baru ada pemenang konsultannya,” katanya.

Disinggung mengenai bantuan dari Pemerintah Pusat atau Provinsi Banten, sejauh ini bantuan untuk pembangunan gedung belum ada. Apalagi dari pusat, untuk pembangunan gedung pemerintah masih ada moratorium.

“Usulan mah selalu ada ke provinsi, tapi belum ada, mungkin ke depan nanti (ada). Tapi, memang kalau gak dibantu pusat kami berat, anggaran bisa kesedot semua ke situ, jadi kalau habis buat gedung pemerintah kapan mau melayani masyarakatnya,” katanya.

Sementara, Asda II Pemkab Serang, Adjat Gunawan menuturkan, DED dan masterplan puspemkab sekarang sedang diefisienkan. “Lebih efisien, karena dulu anggarannya terlalu mahal dan lebih sederhana sekarang. Salah satunya tingkat lantainya, kalau dulu lima sekarang jadi tiga. Terus secara konstruksi dan pemeliharaan lebih hemat. Kalau tingkat itu lebih tinggi,” katanya.

Menurut dia, rencana revisi DED tersebut, akan selesai akhir tahun ini. Penyederhanaan tersebut dilakukan, karena anggaran yang tersedia terbatas. (eni/firda)

Berita Lainnya