
Puluhan mahasiswi yang tergabung dalam Srikandi Forum Aksi Mahasiswa ( FAM Tangerang ) menggelar aksi ujuk rasa membawa payung berwarna kuning, Rabu (26/9/2018) didepan gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
Aksi mengenakan atribut payung kuning dan bendera kuning tersebut merupakan simbol protes terhadap matinya nurani penyelenggara pemerintahan Kota Tangerang yang abai pendidikan.
Oci salah seorang mahasiswi peserta aksi mengatakan, saat ini pejabat pemerintah kurang fokus menanggapi permasalahan pendidikan dan kesehatan kota Tangerang, menurutnya pemerintah terlalu fokus terhadap permasalahan yang kurang substantif.
“Kami menuntut tiga tuntutan, pertama menuntut KPK mengaudit tuntas dana dinas pendidikan dan kesehatan, KPK mengaudit tuntas fasilitas sekolah dan rumah sakit yang sampai saat ini belum maksimal, kami juga menununtut realisasikan pendidikan dan kesehatan gratis tanpa syarat,” tegasnya saat dikonfirmasi.
Oci menambahkan bahwa pemerintah jangan hanya peduli kepada masyarakat saat mau kampanye saja, tapi perhatikan masalah pendidikan dan kesehatan untuk masyarakat yang sampai saat ini tidak terealisasi dengan baik.
“Pemerintah harus menjamin terselenggaranya mutu pendidikan dengan baik sesuai uu no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional karena sudah di amanatkan oleh UUD pasal 31 tahun 1945 bahwa negara memprioritaskan pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari apbn, karena ketika di kroscek dilapangan masih banyak masyarakat yang menjerit karena sarana serta fasilitas di berbagai RS masih menggunakan mekanisme yang tak efektif,” imbuhnya.
Oci menegaskan, jika pemerintah masih tidak menanggapi persoalan pendidikan dan kesehatan gratis dengan serius, maka pihaknya akan akan memperluas jaringan konsolidasi untuk menggelar aksi kembali dengan kuantitas yang lebih banyak lagi.
“Maju mundurnya suatu bangsa tergantung kualitas pendidikannya,” tutupnya. (den)