Untuk Kepentingan Umum

Kasian Banget Orang Miskin di Serang Tak Punya BPJS Kesehatan

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kabupaten Serang mengeluhkan masih banyaknya warga miskin yang belum menjadi peserta BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Mereka meminta pemerintah melakukan verifikasi ulang terhadap kepesertaan BPJS PBI tersebut.

TKSK Kecamatan Lebak Wangi, Irfan Firdaus,mengatakan verifikasi data BPJS Kesehatan kategori PBI penting dilakukan agar masyarakat miskin punya jaminan sosial. Sebab, sampai saat ini ada sekitar 500 ribu warga Kabupaten Serang yang masuk PBI. Namun di lapangan, masih ditemui banyak warga miskin yang belum tercover.

“Saya minta diverifikasi. Penduduk Kabupaten Serang ada 1 juta, jadi setengahnya ditanggung pemerintah,” Katanya, Jumat (05/10).

Dirinya pun mengaku sering mendapat protes ketika membawa warga yang butuh penanganan medis.

 “Padahal kami bawa itu karena dia enggak punya uang dan kondisinya sakit. Masa mau dibiarkan. Karena saya melihat yang bermobil, tapi pakai PBI JKN,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Serang Ahmad Saefudin mengatakan, dari Januari-Agustus, sudah ada 760 warga miskin baru yang mendapatkan kartu BPJS PBI.

 “Ada pun mungkin berikutnya seperti apa insyallah kalau data itu benar miskin dan ada keterangan SKTM dari desa dan diketahui TKSK dan camat kita berikan rekomendasi,” katanya.

Sampai saat ini sebenarnya yang menerima kartu itu yang ada di Basis Data Terpadu (BDT). Namun pada kenyataannya, banyak kategori miskin tidak masuk dalam BDT.

“Kami targetnya 2000-an (warga miskin dapat BPJS PBI), tapi masih berjalan. Sampai sekarang baru 760. Mereka yang ajukan kalau enggak sakit ngapain,” katanya.

Ia mengatakan untuk verifikasi data BPJS PBI sendiri melibatkan TKSK. Syarat dapat kartu BPJS PBI, kata dia, ada keterangan miskin dari desa dan ada di BDT. Sedangkan bagi mereka yang belum memiliki kartu, baru diberikan rekomendasi.

“Kalau tidak punya kartu dan ada datanya, nanti akan dibuatkan kartu oleh BPJS,” katanya. (eni/firda)

Berita Lainnya