Untuk Kepentingan Umum

Nazaruddin: Ulama Harus Bawa Energi Positif

Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar mengatakan, ulama harusnya menjadi pencerah dan selalu membawa energi positif. Tujuannya supaya tercipta kedamaian antar umat. Apalagi sekarang banyak terjadi kondisi yang membuat adanya kesalahpahaman. Yang kecil menjadi besar dan sebagainya.

“Ini yang saya ingin tekankan. Energi positif harus selalu dibawa ulama. Menyejukkan dan mencerahkan, bukan sebaliknya. Memperkeruh situasi,” katanya saat menjadi pembicara utama dalam Mudzakaroh Alim Ulama se Indonesia, di Ancol, Jakarta, Sabtu (3/11).

Nazaruddin mengungkapkan, ulama sejati adalah ulama yang mencintai semua orang, tidak membenci siapapun. Selalu membawa kesejukan dimanapun berada. Bila peranan ini bisa dijalankan dengan baik, tentunya akan tercipta kedamaian di umat. Tanpa ada gesekan apapun.

Dirinya melihat fenomena masyarakat sekarang yang gampang terpancing amarahnya. Apalagi yang berkaitan dengan masalah keyakinan. Misalkan hanya mendengarkan sepotong informasi, lalu dianggap sebagai kebenaran. Nah, ini yang harus dihindari jangan gampang terpancing. “Tugas ulama ini yang harus menenangkan, bukan malah memprovokasi,” ujarnya mantan wakil menteri agama era Presiden SBY ini.

Ia pun mencontohkan isu sensitif yang gampang terpancing. Contohnya ada berita teroris abis salat isya yang ditembak mati densus 88. Namun beritanya kadang muncul densus 88 menembak mati usai salat isya. Begitupun dengan persoalan kalimat tauhid yang dibakar atau membakar bendera.

“Maka itu harus ada cek dan ricek tentang kebenaran informasi. Jangan menelan mentah-mentah. Kalaupun warga sudah ada gampang terprovokasi, di situ ulama harusnya hadir memberikan kesejukan,” katanya. (firda)

Berita Lainnya