Untuk Kepentingan Umum

Zaman Digital, Irgan Imbau Warga Semakin Cerdas

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Banten menggelar sosialisasi Program Lini Lapangan dan Pengembangan di kampung KB, Kelurahan Pondok Bahar, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Kamis (15/11/2018).

 

Perkembangan teknologi informasi menjadi tantangan baru ketahanan keluarga. Kemudahan saling berinteraksi serta mengakses informasi harus diimbangi kemampuan menyaring dengan baik. Karena tidak semua informasi berdampak baik bagi kehidupan sebuah keluarga.

Anggota Komisi IX DPR RI Irgan Chairul Mahfiz, program keluarga berencana salah satu tujuannya adalah membangun ketahanan keluarga. Ketahanan keluarga itu, kata Irgan, tantangannya terus berubah seiring dengan perkembangan zaman.

“Contohnya, dulu ada pameo banyak anak banyak rejeki, sekarang hal itu sudah tidak berlaku lagi. Karena zamannya sudah berubah,” ujarnya saat menjadi narasumber Sosialisasi dan Pengembangan Program Lini Lapangan di Kampung KB yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Banten di Kelurahan Pondok Bahar, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Kamis (15/11/2018).

Perkembangan zaman yang begitu nyata, lanjut Irgan, adalah penggunaan alat komunikasi berupa telepon seluler yang awalnya hanya untuk keperluan komunikasi, kini bisa digunakan untuk berbagai keperluan lainnya. Ia mencontohkan, ponsel kini bisa digunakan untuk berbelanja, mengakses informasi serta keperluan lainnya seiring dengan perkembangan fitur-fitur yang tersedia.

Hal ini, kata dia, dunia yang seakan-akan telah didalam genggaman dan dikendalikan hanya oleh jempol. Namun juga dapat berdampak negatif jika tidak menggunakannya dengan bijak.

“Kalau tidak bisa mengendalikan diri, kita bisa semakin konsumtif. Sementara, kemampuan ekonomi terbatas, hal ini memicu masalah pada ketahanan ekonomi keluarga,” jelasnya.

Ia berharap, perkembangan teknologi juga dibarengi dengan peningkatan kecerdasan warga, sehingga teknologi berkontribusi bagi peningkatan kualitas dan ketahanan keluarga.

“Sekarang kita semakin mudah mengakses informasi, semestinya kita semakin cerdas. Sehingga kita tidak menjadi korban teknologi,” tandasnya.

Dalam sosialisasi yang dihadiri ratusan warga itu, turut hadir juga sebagai narasumber Iswandi dari BKKBN Provinsi Banten. Senada, ia pun mengingatkan peserta akan manfaat dan bahaya ponsel pintar (smartphone). Sebab menurutnya, media sosial yang saat ini begitu digandrungi, menjadi salah satu penyebab meningkatnya angka perceraian di Banten.

“Media sosial sering disalahgunakan, misalnya perselingkuhan. Hal semacam ini yang harus dihindarinya,” tegasnya.

Berita Lainnya