Untuk Kepentingan Umum

Masih Ada Warga Tangerang Salah Persepsi Soal Kampung KB

BKKBN Banten bersama anggota Komisi IX DPR RI Siti Masrifah mengedukasi warga Desa Pagedangan, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang terkait Kampung KB, Jumat (16/11/2018)

Program Kampung KB (Keluarga Berencana) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada tahun 2016 lalu perlu terus digalakkan. Pasalnya, selain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Kampung KB juga merubah persepsi masyarakat terhadap KB.

Anggota Komisi IX DPR RI Siti Masrifah mengatakan, persepsi masyarakat Tangerang terhadap KB masih sebatas pengendalian jumlah anak. Padahal program KB menurut dia, lebih luas dari hal tersebut.

“Program Kampung KB bukan sebatas mengendalikan jumlah penduduk, melainkan juga meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui peningkatan ketahanan dan kesejahteraan,” ungkapnya kepada awak media usai menjadi narasumber Sosialisasi dan Pengembangan Program Lini Lapangan di Kampung KB, Desa Pagedangan, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Jumat (16/11/2018).

Keberhasilan Kampung KB tersebut, lanjutnya, diukur melalui berbagi indikator yang merupakan pencerminan dari pelaksanaan delapan fungsi keluarga. Meliputi (1) fungsi keagamaan, (2) fungsi sosial budaya, (3) fungsi cinta kasih, (4) fungsi perlindungan, (5) fungsi reproduksi, (6) fungsi sosialisasi dan pendidikan, (7) fungsi ekonomi dan (8) fungsi pembinaan lingkungan.

“Sehingga Kampung KB bukan hanya peran BKKBN, melainkan semua pemangku kepentingan, salah satunya pemerintah daerah dan desa,” tambahnya.

Masrifah juga memaparkan, manfaat Kampung KB selain bisa mengentaskan kemiskinan, juga mendekatkan pembangunan kepada masyarakat. Sehingga ia kembali menekankan pentingnya keterlibatan semua sektor pembangunan.

“Karena Kampung KB tidak hanya sekedar membatasi ledakan penduduk, tapi juga memberdayakan potensi masyarakat agar berperan nyata dalam pembangunan,” tandasnya.

Ditambahkan Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan BKKBN Banten Iswandi, persepsi keluarga berencana (KB) hanya sekedar alat kontrasepsi adalah cara berfikir lama yang harus ditinggalkan. Karena, kata dia, saat ini BKKBN tengah menggalakkan program kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

“Sekarang dibagi-bagi, ada kependudukan untuk pengendalian penduduk, kampung KB dan pembangunan keluarga. Kampung KB adalah lini atau garis terdepan, yaitu program terdepan,” ungkapnya.

Masih kata Iswandi, Kampung KB menjadi model atau miniatur pembangunan yang melibatkan seluruh sektor di masyarakat. “Di Banten, saat ini sudah ada sekitar 200 Kampung KB. Semua program pemerintah terintegrasi disana,” katanya.

Berita Lainnya