Untuk Kepentingan Umum

Penduduk Didominasi Usia Muda, Ini Tantangan Pemkab Tangerang

Nurizky Permanajati, Kabid Keluarga Berencana (KB), Kesehatan Reproduksi (KR) perwakilan BKKBN Provinsi Banten

Pemkab Tangerang diimbau menyiapkan strategi kebijakan untuk mengantisipasi ledakan penduduk. Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, penduduk Kabupaten Tangerang didominasi berusia muda.

Hal itu diungkapkan Nurizky Permanajati, Kabid KBKR perwakilan BKKBN Provinsi Banten disela-sela Sosialisasi Promosi Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi (KR) Berkualitas dalam era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bersama mitra di Kampung Ranca Manggu, Desa Selapajang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Senin (26/11/2018).

Kata sosok yang akrab disapa Kiki ini, berdasarkan proyeksi penduduk tahun
2017, jumlah penduduk Kabupaten Tangerang tembus 3,58 juta jiwa, dimana 1,83 juta jiwa penduduk laki-laki dan 1,75 juta jiwa penduduk
perempuan.

Sementara, berdasarkan komposisi usia, lanjut Kiki, penduduk Kabupaten Tangerang paling banyak berumur 0-4 tahun, yaitu 359,8 ribu jiwa, kemudian usia 5-9 tahun, sebesar 346,1 ribu jiwa.

“Berdasarkan data tersebut, struktur penduduk di Kabupaten Tangerang adalah struktur penduduk muda,” ungkapnya.

Sehingga, salah satu konsekuensi yang harus ditanggung yakni besarnya beban ketergantungan pada penduduk usia dewasa. Karena kata Kiki, penduduk usia muda belum produktif.

“Beban yang harus ditanggung oleh tiap keluarga pun menjadi tinggi, misalnya pada aspek pengeluaran keluarga,” tambahnya.

Sementara, pada aspek kebijakan, terang Kiki, struktur penduduk muda membutuhkan pelayanan publik khusus yang harus dipenuhi oleh pemerintah, misalnya ketersediaan sarana pendidikan dan kesehatan, jumlah guru yang proporsional dan kebijakan lainnya yang ramah anak.

“Penduduk muda akan terus bertambah usianya, sehingga membutuhkan sarana pendidikan, ruang bermain, serta kebijakan yang ramah anak,” jelasnya.

Selain itu, penduduk usia muda juga harus mulai disiapkan lapangan pekerjaan, sehingga saat mereka telah memasuki usia produktif, bisa langsung terserap oleh lapangan kerja.

“Konsekuensinya penduduk usia muda akan meningkatkan jumlah angkatan kerja. Sehingga ini menjadi tantangan, karena saat ini pun penduduk usia produktif pun masih banyak yang belum mendapatkan pekerjaan,” bebernya.

Untuk itu, Kiki mengimbau Pemkab Tangerang harus lebih serius mendisain kebijakan berlandaskan fenomena kependudukan, karena bisa menjawab persoalan yang akan dihadapi dikemudian hari.

“Struktur penduduk muda ini jika tidak diantisipasi akan berdampak terjadinya kesenjangan strata sosial serta penyimpangan sosial karena tidak seimbangnya antara lapangan pekerjaan dan tenaga kerja,” bebernya lagi.

Berita Lainnya