Untuk Kepentingan Umum

Hari Guru, A. Jazuli Abdillah Dianugrahi Sosok yang Memajukan Pendidikan

Ahmad Jazuli Abdillah(tengah) usai menerima penghargaan di hari guru.

Paguyuban Anak Guru Indonesia (PAGI) Provinsi Banten pada Hari Guru Nasional (HGN) ke-73 memberikan apresiasi dan penghargaan kepada beberapa sosok yang terbukti memiliki kiprah dalam peningkatan kualitas guru dan kemajuan dunia pendidikan.

Salah satu penerima penghargaan tersebut adalah tokoh muda yang selama ini dikenal sebagai dosen dan aktivis sosial, A. Jazuli Abdillah atas dedikasinya membantu peningkatan kualitas guru melalui pelatihan-pelatihan dan menjadi inisiator penggerak budaya literasi di Tangerang, Banten.

Jazuli, yang juga Staf Ahli Gubernur Banten ini sudah mempelopori berdirinya beberapa Rumah Baca dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kota Tangerang dan sekitarnya.

Melalui ICMI yang dipimpinnya telah banyak mewakafkan buku-buku bacaan dan Mushaf Al-Qur’an ke masyarakat.

Ketua Umum PAGI Provinsi Banten Dwi Nopriandi Atmawijaya mengatakan, terpilihnya Jazuli dari unsur masyarakat yang peduli terhadap peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru serta berdedikasi menggerakan masyarakat agar gemar membaca, menulis, berdiskusi, mengkritisi realitas dan mengaji.

“Atau yang disebut gerakan literasi,” katanya, kemarin.

Pihaknya sudah lama memantau aktivitas dan kiprah mantan komisioner KPU Kota Tangerang itu. Menurutnya, sejak menjadi aktivis, dedikasinya buat masyarakat sangat besar, ia bekerja tanpa pamrih.

Setiap mengajar di kampus dan menjadi instruktur atau narasumber diskusi, seminar, workshop dan lainnya selalu memberi gagasan pencerahan bagi pesertanya dan banyak memberi inspirasi baru.

Belum lagi gagasannya dalam membangun budaya literasi selalu didengungkan setiap saat. Faktor inilah yang pihaknya apresiasi sehingga memberikan penghargaan kepada dia di hari guru ini.

Saat dikonfirmasi terkait penghargaan Jazuli mengaku kaget bercampur haru. Memang sebagai aktivis ia ingin menularkan kiprah dan idealismenya kepada generasi muda lainnya.

“Ya, awalnya saya kaget dan terharu saja, rupanya peran dan kiprah saya selama ini ada pihak yang memantau dan beri penilaian positif,” katanya.

Menurutnya, soal penghargaan ini bukanlah tujuannya. Ini hanya soal dendam anak zaman, dirinya sangat merasakan benar kondisi guru saat ini. Terlebih Jazuli juga lahir dari anak guru, bapaknya yang guru, kakak dan adiknya juga guru, jadi ada darah guru yang mengalir di tubuhnya.

Kata dia, setinggi apapun jabatan seseorang adalah dari jasa guru. Terus terang, kiprah dan dedikasi dirinya buat guru dan pendidikan tidak lepas dari prinsip dan idealisme yang ditularkan dari sosok Wahidin Halim (Gubernur Banten).

“Beliau (WH) guru saya yang sangat cerdas dan peduli kepada guru dan dunia pendidikan. Jasa beliau sangat besar, saya banyak belajar dengan Pak WH sampai sekarang. Beliaulah motivator kebangkitan guru di Banten dan Indonesia,” ujarnya.(Setia)

Berita Lainnya