Untuk Kepentingan Umum

Kisah Relawan Rumah Pelangi yang Mengajar Bahasa Inggris

Laporan : Iwan Setiawan-Kota Tangerang

Korbankan Waktu Weekend Sampai Merasa Gak Enak Ditunggu Anak-anak Untuk Belajar

Kedatangan rombongan Johan Irpanda, Sabtu (1/12/2018) siang, di Yayasan Cahaya Pelangi Indonesia (YCPI) atau Rumah Pelangi di Larangan Indah, Kota Tangerang, disambut gembira puluhan anak usia sekolah dasar yang sudah lama menunggu. Pria berusia 27 tahun itu memang bersama teman-temannya sedang ditunggu.

Mereka punya rutinitas di akhir pekan memberi bimbingan belajar bahasa Inggris anak-anak.

Siang itu yang datang selain Johan yakni Najif Hamdani (27), Julianto (35), dan Rian Sari( 33). Kedatangan mereka juga disambut gembira sejumlah orangtua yang mengantar anaknya.


Aktivitas pembelajaran pun dimulai.Nampak anak-anak antusias ketika masuk sesi menjawab pertanyaan. Kegiatan belajar diakhiri menjelang Maghrib.

Johan awalnya mengenal Rumah Pelangi dari Anugrah, kakak kelasnya yang jadi volunteer atau relawan di yayasan tersebut. Anugrah yang kuliah di Universitas Pancasila saat itu dikenalnya lewat facebook.

Kemudian Johan ditawari jadi relawan untuk mengajar bahasa Inggris bagi anak-anak yatim dan anak orangtua kurang mampu di Rumah Pelangi. “Saya sanggup asalkan ada tempatnya. Kemudian saya ketemu Pak Iman dari yayasan,” katanya saat ditemui Respublika.id.

Johan lantas mengajak teman-temannya yang ada di komunitas club bahasa Inggris bahkan club olahraga.Teman-temannya merespon.Temannya itu ada yang sebagai pegawai swasta, advokat, dan pegawai di kementerian.

Mereka tinggal di Jakarta Pusat dan Bintro. Johan sendiri tinggal di Cibinong, Bogor.Dirinya mengaku bahagia bisa mengajar anak-anak bahasa Inggris di yayasan. Kendati dalam perjalanan kerap terjebak macet dan pernah mengalami ban bocor.

“Tapi mengajar harus jalan terus. Saya enggk enak sama anak-anak yang sudah menunggu lama,” katanya.

Johan memiliki prinsip jadi relawan itu harus semangat dan ikhlas. Karena itu keterampilan bahasa Inggris bersama teman-temannya wajib dicurahkan demi anak-anak.

Johan pernah mendengar cerita ibunya yang diketahui saat anak-anak ibunya yatim. Sang ibu berpesan agar menyayangi anak-anak yatim. Bagi Johan, ibunya inspirasinya.
Johan bersama teman-temannya menjadi relawan bahasa Inggris di Rumah Pelangi sudah setahun lebih. Dari jumlah anaknya hanya lima orang kini puluhan puluhan anak. Dari belajar hanya memanfaatkan lantai sampai memiliki meja.

“Yayasan ini sudah seperti keluarga bagi saya,” katanya terharu.

Najif Hamdani, mengungkapkan, bahwa ilmunya kini menjadi bermanfaat dengan menjadi relawan. Dirinya melihat langsung masih banyak masyarakat marjinal yang belum mendapatkan pendidikan. Mungkin untuk bisa belajar bahasa Inggris juga mahal.

“Ya, kita korbankan waktu weekend ini demi anak-anak,” katanya.
Hal yang sama diakui Julianto.

Menurutnya, waktu weekend saat ini diisi dengan kegiatan yang positif. Seperti mengajar anak-anak bahasa Inggris. “Kami ingin menjadi bermanfaat dan anak-anak di sini bahagia,” kata pria yang berprofesi advokat ini.

Sementara, Rian Sari menjadi relawan bahasa Inggris di Rumah Pelangi lantaran sebelumnya aktif di club badminton Johan dan kawan-kawan. “Saya berharap yayasan ini semakin maju dan banyak donaturnya,” ujarnya mendoakan.

Salah satu pengurus YCPI, Suwanto, mengucapkan terimakasih atas kepedulian Johan dan teman-teman. Menurutnya, bimbingan belajar bahasa Inggris ini digelar setiap hari Sabtu siang. “Belajarnya juga gratis,” katanya.(***)

Berita Lainnya