
Remaja di Tangsel diajak untuk mewaspdai tiga ancaman dasar (Triad) yang dapat menghancurkan masa depan mereka. Triad itu adalah tiga resiko yang dapat mengancam Kesehatan Reproduksi Remaja (KKR).
Imbauan tersebut disampaikan Iswandi, Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan pada Perwakilan BBKBN Provinsi Banten saat acara Sosialisasi Pembangunan Keluarga di Kelurahan Pondok Jagung Timur, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Kamis (13/12/2018).
Dibeberkannya, Triad KRR yaitu tiga resiko yang dihadapi oleh remaja saat ini, diantaranya seks pra nikah, penyalahgunaan Napza dan pernikahan usia dini.
“Tiga hal itu yang menjadi ancaman bagi remaja saat ini, sehingga harus dihindari agar masa depan tidak suram,” ungkapnya kepada ratusan peserta kegiatan tersebut.
Iswandi mencontohkan, hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 yang dipublikasikan di tahun 2018 mencatat bahwa 36 dari 1.000 perempuan melahirkan di usia remaja atau 15 tahun hingga 19 tahun.
Dikatakannya, angka kelahiran menurut umur atau Age Specific Fertility Rate (ASFR) pada perempuan muda 15 tahun hingga 19 tahun di Indonesia tersebut masih tinggi jika dibandingkan dengan negara lain di ASEAN. Meskipun angka itu telah menurun dari 46 menjadi 36 per 1.000 perempuan.
“Angka ini harus terus kita tekan, karena pernikahan usia dini dapat memicu berbagai masalah, sehingga harus semakin diminimalisir bahkan ditiadakan,” tambahnya.
Namun pada sisi lain dari hasil SDKI 2017 itu terkait perilaku seks pra nikah pada remaja, Nafis mengaku merasa sangat miris, karena 5,6 persen remaja di Indonesia sudah melakukan seks pra nikah. Data tersebut juga berkorelasi dengan hasil survei skrining adiksi pornografi yang dilakukan di DKI Jakarta dan Pandeglang, dimana sebanyak 96,7 persen remaja telah terpapar pornografi dan 3,7 persen mengalami adiksi pornografi.
“Yang harus dipahami oleh remaja, kecanduan pornografi lebih berbahaya dibandingkan kecanduan narkoba dan minuman alkohol,” jelasnya.
Karenanya, ia mengajak remaja di Tangsel untuk tidak mencoba-coba membuka berbagai konten pornografi di intenet meskipun saat ini, kata dia, semakin mudah diakses dengan menggunakan ponsel pintar.
“Tiga ancaman bagi remaja ini, yaitu seks pra nikah, penyalaggunaaan Napza dan pernikahan usia dini harus dihindari karena beresiko pada kesehatan reproduksi remaja,” imbuhnya.