Arus Baru Indonesia (Arbi) punya program ekonomi kerakyatan. Namanya rombong. Program ini diperuntukkan untuk masyarakat menengah ke bawah yang ingin menjadi pengusaha.
Rombong ini sejenis gerobak yang isinya adalah barang- barang kebutuhan pokok. Seperti mi instan,gula,kopi, teh, ciki, beras dan lain sebagainya.
Penerima program ini tidak dipungut biaya sepeserpun alias nol rupiah. Rencananya ada 5.000 rombong yang akan dibagikan ke tiga provinsi, yaitu Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta.
Ketua Umum Arbi Lukmanul Hakim mengatakan, program ini bagian dari peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terutama implementasi ekonomi kerakyatan.
“Kita ingin masyarakat sejahtera. Lewat program rombong harapan itu coba direalisasikan, “katanya di sela-sela pelantikan pengurus cabang Arbi kabupaten/kota se Jawa Barat di pelataran Musaadatul Ummah Al Masoem Dangdeur, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Minggu (20/1/2019)
Lukmanul mengatakan rombong ini juga sudah masuk ke dalam program nawacita jilid dua. Jadi jika melihat realisasinya, ia yakin bakal ada peningkatan kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah yang cukup signifikan.
Rombong ini akan disosialisaikan bersamaan dengan pasar murah dan bazar di sembilan titik yang akan dilaksanakan akhir Januari ini.
Nah, masyarakat yang berminat dengan program ini bisa mendaftar. Nanti ada tim yang akan memverifikasi apakah layak untuk menerima program rombong.
“Verifikasi untuk melihat kelaikan penerima bantuan. Tujuannya agar bisa tepat sasaran, “imbuhnya.
Ketua Pelaksana Program Rombong Arbi Darmawan Wijaya menambahkan, penerima bantuan tidak hanya dibekali bantuan kebutuhan bahan pokok. Tetapi juga diberikan tablet, charger dan televisi untuk menunjang transaksi jual beli.
Misal tablet yang berfungsi untuk membeli kebutuhan barang yang sudah habis.
Nanti tinggal dipesan lewat tablet, apa saja yang dibutuhkan barang tersebut akan datang.
“Kita memanfaatkan teknologi untuk mempermudah transaksi jual beli,” katanya.
Darmawan mengungkapkan, penerima program ini akan dilihat. Apakah layak atau tidak mendapat bantuan. Tujuannya agar program ini benar benar bisa dirasakan oleh masyarakat kecil.
“Kalau sudah bisa dimanfaatkan kesejahteraan akan meningkat, “ungkapnya. (firda)