Untuk Kepentingan Umum

Kampanyekan Produk Halal, MUI Gandeng Komunitas Blogger dan Vlogger

Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim di sebuah acara.

Komunitas blogger dan vlogger diharapkan bisa menjadi Duta Halal LPPOM MUI untuk mencegah isue tidak benar. Demikian dikatakan Direktur LPPOM MUI, Lukmanul Halim yang turut menjadi nara sumber Talkshow tentang sertifikasi halal MUI dan produk halal di The Atjeh Connection Sarinah, Jakarta. Jumat (01/03/2019).

Lukmanul mengatakan UMKM cukup signifikan dalam pergerakan ekonomi. Di saat terjadi krisis ekonomi, para pelaku usaha kecil justru tampil sebagai penopang roda perekonomian.

Dengan berkolaborasi antara LPPOM MUI, komunitas blogger – vloggrer dan The Atjeh Connection, setidaknya mampu menghalalkan Indonesia dan meng-Indonesiakan halal bahwa halal itu sangat penting bagi kita semua.

Ia menceritakan pada tahun 2010 hingga 2013 ada usaha bakso yang bangkrut karena diterpa isu terkait halal ini. Isu halal ini cukup menghebohkan ibukota dan melumpuhkan pedagang bakso dituding menggunakan daging celeng.

“50 persen pengusaha bakso di Jakarta gulung tikar karena isu bakso babi, bahkan para pengusaha itu mendatangi MUI untuk menjelaskan persoalan tersebut” sebutnya.

Kata dia, isu halal itu tak hanya melanda di Indonesia. Pernah sejak kasus burger di Denmark yang tercemar dengan daging kuda antara tahun 2013 – 2014.  Sebelumnya di Belanda memang sudah heboh tentang pasta gigi yang halal.

Untuk menyelamatkan industri di Indonesia itu ada dua hal yang mesti dilakukan. Pertama sosialisasikan halal dan buatkan regulasinya sudah selesai. Jadi persaingan itu bagi orang Indonesia sangat memahami betul bahwa orang Indonesia sangat religius dan sangat sensitif dengan isue-isue religius.

Pihaknya meminta agar blogger dan vlogger jangan sampai mengangkat isu terlalu besar atau dibesar-besarkan. Tetapi harus dilakukan edukasi terlebih dahulu, pendekatan terhadap restoran dan produk.

Oleh sebab itu, Lukmanul menekankan bahwa tugas blogger dan vlogger itu menjadi media sosialisasi dan edukasi halal bagi umat Islam Indonesia.

Ada isue yang benar dan ada isue yang tidak benar. Seperti burger yang mana tersiar isue bahwa sapi yang dipotong dimasukkan langsung utuh ke alat giling termasuk babi hidup. Dalam video itu sapi dan babi hidup-hidup dimasukkan langsung ke alat giling.

“Nah, ini yang harus menjadi tugas blogger dan vlogger untuk mengkampanyekan produk halal. Juga mengcounter isu-isu yang tidak benar,” ujarnya. (firda)

 

Berita Lainnya