Untuk Kepentingan Umum

Aktivis Lingkungan Minta Segel Situ Rompong Dibuka

Aktivis Organosasi Kepemudaan (OKP) Ganespa Tangerang Selatan saat melalukan pembersihan Situ Rompong, Minggu (17/3) di Rempoa Kecamatan Ciputat Timur.

Pemuda karang Taruna Rempoa Kecamatan Ciputat Timur, meminta agar tembok seng yang menjadi segel sebagian tanah Situ Rompong dibuka. Hal itu diungkapkan saat mereka melakukan aksi bersih-bersih situ tersebut dari sampah dan tanaman Eceng Gondok, pada minggu (17/3) pagi.

Pantauan di lapangan, aksi tersebut dimualai dari pukul 07.00 pagi sampai 11.00 Wib. Hal itu dilakukan atas dasar kesadaran masyarakat bahwa betapa pentingnya keberadaan situ yang bersih dan steril sehingga bisa dimanfaatkan.

Mereka juga meminta aparat hukum agar segel seng itu disingkirkan karena merusak pemandangan. Aksi Karang Taruna itu didukung oleh Organisasi Kepemudaan Gugus Alam Nalar Ekosistem Pemuda-pemudi (OKP Ganespa). Dalam obrolan santainya Ketua Ganespa Dodi menegaskan kepada pemuda setempat bahwa kawasan situ Rompong yang masih tidak terurus mulai saat ini harus tetap dijaga minimal membersihkannya 1 minggu sekali.

“Pokoknya situ Rompong ini harus bersih. Ayo kita sama-sama para pemuda-pemudi ikut menjaga situ ini, karena dengan adanya situ ini dapat mengurangi volume air permukaan (run off) yang tak tertampung yang apada akhirnya menjadi penyebab banjir atau genangan,” ujar Dodi.

“Soal tembok seng yang ada di situ Rompong, menurut saya harus dibongkar dan ini ranahnya pemerintah daerah yang harus lebih tegas lagi dalam keseriusannya menjaga dan melestarikan keberadaan situ-situ yang ada di Tangsel. Dalam hal ini khususnya situ Rompong, terlepas dari siapapun pemilik lahan tersebut, karena dalam aturan 50 meter adalah kawasan sempadan situ,” ungkapnya.

Ketua karang taruna Rempoa Anton berharap kegiatan tersebut menjadi obor pembangkit dalam melestarikan Situ Rompong. “Kami harap langkah awal bersih-bersih ini dapat didukung juga oleh pemerintah dan pihak terkait agar situ ini bisa bermanfaat. Kami juga berniat menjadikan situ ini nantinya sebagai tempat wisata, tapi langkah yang agak berat bagi kami menyingkirkan segel seng itu karena kita harus berurusan dengan pihak pengembang dan tentunya pemerintah juga,” tuturnya.

Ditemui terpisah, salah satu pemuda yang turun langsung membersihkan situ tersebut Suhery mengatakan, perlunya Support pemerintah daerah dalam memfasilitasi komunitas yang konsern dalam pelestarian situ. Maka, karang taruna seharusnya diberikan perahu karet untuk mereka operasi bersih-bersih itu, karena kegiatan saat ini dilakukan dengan alat yang minim. Situ Rompong yang awalnya 10 hektar, sekarang tersisa 2,9 hektar. Selebihnya pengembang mengklaim telah memiliki lahan tersebut. (den)

Berita Lainnya