Untuk Kepentingan Umum

Aksi Bela Novel Baswedan, Mahasiswa Tuntut Profesionalitas Aparat Kepolisian

Peserta aksi unjukrasa mengenakan topeng Novel Baswedan dan membawa payung hitam simbol matinya keadilan untuk kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, Rabu (10/4) di Depan Kampus Universitas Pamulang.

Dua tahun kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan berlarut, puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Kita Novel melakukan aksi unjuk rasa menuntut aparat Kepolisian tuntaskan kasus Novel Baswedan, Rabu (10/4) di Depan Kampus Universitas Pamulang, Tangerang Selatan.

Koordinator Ikatan Sekolah Anti Korupsi, Aan Widya Junianto menilai berlarutnya kasus Novel Baswedan karena tidak adanya profesionalisme aparat penegak hukum (Polisi) dalam menangani kasus hingga tuntas.

Menurut Aan, walaupun Kapolri Jendral Tito Karnavian sudah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF)  pada awal Januari 2019 kemarin, terbukti sampai saat ini tidak ada perkembangan hasil penyelidikan yang bisa dipublikasikan.

“Hukum mandul, tajam ke bawah tumpul ke atas, kami memohon kepada aparat penegak hukum untuk segera menuntaskan kasus Novel Baswedan,” teriak Aan saat berorasi, Rabu (10/4) di Depan Kampus Universitas Pamulang, Tangerang Selatan.

Dalam orasinya, menyebut sosok Novel Baswedan merupakan simbol perlawanan terhadap perilaku korupsi di Infonesia, dengan tuntasnya kasus Novel, Aan berharap tidak ada lagi teror terhadap orang-orang yang mempunyai semangat memerangi korupsi di negeri ini.

“Maka dari itu, kami Koalisi Kita Novel yang terdiri dari beberapa organisasi masyarakat sipil dan mahasiswa menuntut TGPF untuk segera menuntaskan kasus, mengungkap dalang dan motif penyerangan, mendorong KPK untuk lebih melindungi keselamatan penyidiknya,” tutup Aan. (den)

Berita Lainnya