Untuk Kepentingan Umum

Kalah di Banten, Kehadiran Ma’ruf Amin Tak Banyak Mendobrak Suara Paslon Nomor Urut 01

Direktur Konsepindo Veri Muhlis Arifuzzaman, di Hotel Grand Zuri, BSD, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Rabu (17/4) petang.

Kehadiran KH Ma’ruf Amin sebagai wakil Jokowi di Pilpres 2019 tidak banyak mendongkrak elaktabilitas suara paslon 01 hingga masa pemungutan suara di wilayah Banten.

“KH Maruf Amin dianggap orang di Banten tapi enggak ngaruh di Banten, karena banyak tinggalnya di Jakarta. Berbagai upaya dilakukan untuk membangun opini, tetapi tidak memikat warga,” ujar Direktur Konsepindo Veri Muhlis Arifuzzaman, di Hotel Grand Zuri, BSD, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Rabu (17/4) petang.

Pencapaian kerja Jokowi selama ini juga dianggap tidak berpengaruh besar di Provinsi Bantrn terhadap suaranya di Pilpres 2019. Tetapi sebaliknya, Prabowo bisa mendongkrak suara.

“Pendukung Prabowo cukup stabil. Bahkan bertahan dengan angka cukup tinggi sampai 2019. Dia kan belum melakukan apa-apa. Salah satu letak keberuntungan Prabowo, dia diwakili Sandiaga,” paparnya.

Perhitungan suara versi Lembaga Survei Konsep Indonesia (Konsepindo) pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul di Provinsi Banten dengan perolehan suara hingga mencapai 60%. Perolehan suara ini mengulang kesuksesan pada Pemilu 2014 lalu.

“Data masuk 47% untuk Banten, hasilnya Jokowi 39,95% dan Prabowo 60,05%. Datanya sama dengan Pilpres 2014 lalu,” tuturnya.

Menurut dia, tingginya suara Prabowo-Sandi di Banten dikarenakan politik identitas dan agama yang dimainkan kubu 02 selama Pemilu 2019.

“Dulu di Banten kalah, sekarang berdasarkan quick count kita (Jokowi) juga kalah. Banten sampai saat ini kalah, bedanya sampai 20%. Kenapa itu terjadi? Karena ini pertarungan yang calonnya sama,” ujar peneliti asal Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang ini.

Angka sementara ini diprediksi akan bertahan sampai penghitungan cepat selesai dilakukan, dengan perkiraan angka sekitar 60% untuk Prabowo dan 40% untuk Jokowi.

“Namun demikian, saya memprediksi hasil secara nasional yang menang adalah Jokowi, karena belum ada gejala sesuatu yang luar biasa dalam quick count. Ini seperti mengulang Pilpres 2014,” tukasnya. (den)

Berita Lainnya