Untuk Kepentingan Umum

Puluhan Inovator Teknologi di Tangsel Bakal Bikin Produk Murah

Wakil Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat menijau acara perlombaan Teknologi Tepat Guna (TTG) DPMP3AKB Kota Tangsel, Senin (29/4) di Kampus Institut Teknologi Indonesia (ITI), Setu, Tangsel.

Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) 2019 ke-tujuh. Sebanyak 30 inovator yang berasal dari Kota Tangsel mengikuti kegiatan ini.

Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, inovasi para peserta yang mengikuti TTG ini diarahkan kepada masyarakat golongan menengah kebawah. Yakni harga relatif tidak terlalu mahal.

“Ini membuktikan bahwa para inovator, baik siswa ataupun masyarakat sangat produktif. Saya melihat banyak yang dapat dikolaborasikan dengan Pemerintah Daerah, seperti i-KTP system yang luar biasa dan sejalan dengan Mendagri. Saya tertarik dan bisa kita adopsi. Kita programkan biayanya,” ungkap Benyamin Senin (29/4) di Kampus Institut Teknologi Indonesia (ITI), Setu, Tangsel.

Ia pun berpesan kepada para inovator, jangan sampai teknologi melunturkan budaya. Karena teknologi dibuat guna mendekatkan hubungan manusia dengan manusia.

“Jangan sampai teknologi mengubah budi pekerti, nilai kemanusiaan dan kebudayaan kita. Artinya kita harus memiliki kearifan dan benteng atas teknologi yang ada. Jangan lupa kita adalah anak bangsa yang harus tau bagaimana cara memanfaatkan teknologi,” jelasnya.

Bneyamin memuji para peserta atas ide-ide barunya. Benyamin berharap, dengan lomba ini pihaknya bisa memfasilitasi energi positif yang ada di dalam diri puluhan inovator.

“Karena kalian bisa menjadi contoh dari teman-temannya. Piala sejatinya ada di hati, karena kita berhasil mengalahkan rasa sombong karena telah menemukan teknologi. Kalian harus bangga karena kalian adalah sedikit orang yang diberikan modal untuk melanjutkan kehidupan dengan pemikiran berbangsa,” tuturnya.

Sementara pemenang lomba ini akan mendapat uang pembinaan, piagam dan trophy. Selain itu akan mengikuti lomba di tingkat Provinsi. “Untuk inovasinya, tahun ini berbeda dengan tahun lalu.

“Dengan 30 teknologi, kita berharap, agar bisa dimanfaatkan dan disempurnakan secara optimal untuk kepentingan masyarakat,” ujar Kepala DPMP3AKB Khairati.

Sedangkan untuk inovasi lain yang tidak menjadi juara, akan dimasukan kedalam data bahwa telah ada penemuan. Oleh sebab itu, pihaknya juga melakukan MOU dengan ITI bertujuan untuk menindaklanjuti hasil produk yang harus diproses Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)nya.

“Bagi produk inovasi peserta lainnya, akan dipamerkan ke TTG tingkat Provinsi tahun depan di Kota Tangsel. Kita beri wadah agar masyarakat bisa melihat bagaimana pemanfaatan inovasi tersebut,” tukasnya. (den)

Berita Lainnya