Untuk Kepentingan Umum

Pangkas Rantai Distribusi Produk Tani, Airin Bakal Perbanyak Toko Tani

Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany saat menyambangi Bazar Ramadhan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian Kota Tangerang Selatan, Rabu (15/5) di Serpong, Tangsel.

Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyelenggarakan kegiatan bazar dalam rangka Hari besar Keagamaan Nasional di halaman Kantor Dinas Ketahanan pangan, Serpong, Rabu (15/5).

Kegiatan bazar tersebut dibuka langsung oleh Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany. Dalam sambutannya Airin mengungkapkan, pemkot akan memperbanyak Toko Tani Indonesia (TTI) di Tangsel, dikarenakan harga produk mahal karena berbagai faktor baik dalam pengiriman dan lainnya.

“Produk mahal biasanya karena jalan-jalan dulu, kami ingin memperpendek jalur birokrasi dari produk tersebut, sehingga harganya pun terjangkau, “ungkapnya.

Dirinya akan mempersingkat perputaran jarak, sehingga harga yang dijual tidak terlalu tinggi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian Kota Tangsel, Nur Selamat, menjelaskan kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahunnya melalui jejaring keamanan pangan.

“Pelaksanaan bazar ini merupakan cikal bakal terbentuknya Toko Tani Indonesia (TTI) center di Tangsel,”ungkapnya.

Bahwa Tangsel tahun depan ada dua strategis kegiatan yakni TTI center dan Lab mini. “Kita sudah punya 51 TTI center di Kecamatan dan Kelurahan, insyallah akan dibuat kajiannya, berapa kebutuhannya dan berapa yang bisa diserap pasar oleh TTI center baik beras, telor dan lainnya yang sudah dikerjasamakan oleh Pemkot Tangsel dengan wilayah lain, kita sudah keliling melihat ke sumber produksi seperti beras di Mauk dan Pandeglang, Bawang di Brebes dan Cirebon, telor di Blitar dan Palembang, sayuran di Pangalengan, “jelasnya.

Menurut Slamet, TTI menjadi alternatif langsung ke sumber produksi, karena setelah disurvey di lapangab, ongkos produksi bawang harganya Rp 9.200 dan dijual Rp 13 ribu,di stasiun food DKI jual Rp 15 ribu, pasar menjual Rp 24 ribu. Ini terlihat ada jasa-jasa lain diperjalanan yang begitu mahal hingga sampai disini.

Kedepananya untuk menekan itu akan membuat TTI center dan membuat agen, sehingga teman-teman bisa belajar melalui TTI ini. “TTI hadir diberbagai tempat untuk memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan pangan dengan harga terjangkau dan berkualitas,” katanya.

TTI bisa menjual dengan harga murah dan berkualitas, karena produknya didatangkan langsung oleh Gabungan Kelompok Tani.

“Kami potong matarantai distribusi pangan yang terlalu panjang, sehingga harganya bisa lebih murah,” ujarnya sambil mengungkapkan untuk program keduanya yakni akan membuat lab mini

Bahkan bazar yang diselenggaran dalam rangka bulan ramadan ini sudah mencapai transaksi sebesar Rp 60 juta dari 36 peserta, sedangkan produk yang dijual berupa beras, daging, sayuran dan lainnya. (den)

Berita Lainnya