
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Tangerang Selatan (KMTS) melakukan aksi unjuk rasa menuntut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Taryono untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Tuntutan tersebut menyusul adanya kasus pemecatan guru SD Rumini di Tangsel yang mencoba mengungkap kasus pungutan liar (Pungli) di SDN Pondok Pucung 02, Pondok Aren, Tangsel.
Septian Aditama Koordinator Lapangan Aksi menyebut pemecatan terhadapa Rumini cacat administrasi dan hingga saat ini, Dindikbud Tangsel belum menuntaskan kasus dugaan praktik Pungli di Sekolah tersebut.
Septian meminta ketegasan dari pemerintah dan aparat penegak hukum untuk segera memberantas pungli dalam sistem pendidikan di Tangsel.
“Makannya kami mendesak Walikota Airin untuk memecat Kepala Dinas Pendidikan Taryono beserta bawahannya yang terbukti melakukan praktik pungli dan intimidasi terhadap Rumini,” ujar Septian di Puspemkot Tangsel, Kamis (11/7).
Septian menilai pemecatan terhadap Rumini adalah upaya pembungkaman terhadap rakyat yang ingin mengungkap adanya praktik pungli, menurutnya pemecatan adalah tindakan yang memnggambarkan bahwa pemerintah tidak becus menangani persoalan pungli pendidikan di Tangsel.
“Kami minta Taryono (Kepala Dindikbud Tangsel) turun ke bawah. Kami sudah di sini. Kami minta Taryono ngomong yang sebenarnya. Kebusukan dalam prilakunya itu harus diutarakan,” kesalnya. (den)