Untuk Kepentingan Umum

Sikap Arief Soal Kemenkumham Dianggap Kekanak-kanakan

Pengamat kebijakan publik Adib Miftahul

Keputusan Walikota Tangerang Arief R Wismansyah menghentikan beberapa pelayanan di dua permukiman milik Kemenkumham mendapat perhatian serius dari pengamat politik dan kebijakan publik Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS), Adib Miftahul. Ia menilai, jika keluarnya kebijakan tersebut menunjukkan kesan jika Walikota Tangerang tidak dewasa menyelesaikan masalah tersebut.

Adib mengatakan, penghentian pelayanan sejatinya tidak perlu terjadi. Bahkan ia menyebut Arief tidak perlu menanggapi Yasonna secara emosional dan cenderung kekanak-kanakan.

“Ga bijak. Mereka yang berseteru masyarakat yang dirugikan. Pak Arief itu walikota, bukan anak SD. Hanya sifat emosional dan kekanak-kanakan,” ujarnya ketika dihubungi, Jumat (12/7/2019).

Menurut Adib, harusnya Walikota berfikir bahwa warga yang tinggal di tanah Kemenkumham juga membayar pajak yang sangat perpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tangerang.

“Ketika layanan itu (sampah, penerangan) dihentikan, nanti kalau warga tanya balik, mana pajak saya yang buat PAD Kota Tangerang? Mau jawab apa?,” tambah dosen Fisip itu.

Oleh karena itu, kata Adib sebagai lembaga pemerintah (Kemkumham dan Pemkot Tangerang) sayogyanya memberikan edukasi kepada publik. Jangan malah membuat perang opini yang menimbulkan kegaduhan.

“Jangan malah jadi gaduh, apalagi buat pencitraan. Kasihan masyarakat, mereka melihat pemimpinnya sebagai contoh,” pungkasnya. (ger)

Berita Lainnya