Untuk Kepentingan Umum

Dermaga Jakarta Minta Disdik Garut Tuntaskan Kasus Putus Sekolah

Salah satu rumah warga yang dikunjungi anggota Dermaga Jakarta di Kampung Cijati Kecamatan Sukaratu Malangbong, Garut, Senin (22/7/2019).

Dedikasi Riung Mahasiswa Garut (Dermaga) Jakarta menyoroti kasus putus sekolah yang terjadi pada anak-anak di Kabupaten Garut, akibat banyaknya angka putus sekolah, Dermaga Jakarta meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut untuk segera menuntaskan kasus putus sekolah tersebut.

Ketua Umum Dermaga Jakarta Deden Muhammad Rojani mengatakan kasus putus sekolah yang terjadi di Garut didominasi oleh faktor ekonomi, menurutnya banyak anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah akibat ekonomi keluarganya, akibatnya menurut Deden anak-anak tersebut harus banting tulang membantu orang tuanya bekerja.

“Kasus seperti ini salah satunya kami dapati di Kampung Cijati Kecamatan Sukaratu Malangbong, Garut, walaupun terbilang aksesnya cukup mudah, tapi ketimpangan sosial benar-benar terjadi disana, tak sedikit ada rumah panggung dan sudah reyod bersampingan dengan rumah gedongan,” ungkap Deden kepada kabarnusatara.id, Senin (22/7).

Menurut Deden, organisasinya telah melakukan survey ke daerah tersebut, menurutnya Kampung Cijati terdapat 2 RT terdiri dari 200 Kepala Keluarga. Terdapat 1 Paud yang sedang renovasi, sudah ada sejak 4 tahun lalu tapi aktif baru 1 tahun terakhir. Terdapat juga 1 TK, 1 Pondok Pesantren dan 3 Sekolah Dasar.

Namun menurut Deden di daerah tersebut masih saja banyak anak yang putus sekolah. “Biasanya anak anak yang tidak lanjut sekolah hanya ikut ujian paket. Rata-rata disana melanjutkan SMP ke sekolah terbuka di Kurnia, ada yang lanjut SMA tapi hanya beberapa orang saja,” lanjutnya.

Sementara untuk akses ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) cukup jauh, anak-anak disana kata Deden harus jalan kaki dulu sebelum menaiki angkutan umum.

“Tak jarang, akibat akses pendidikan yang sulit, banyak anak-anak usia dini yang dinikahkan, seperti tamatan SMP atau sekitaran usia kelas 9 SMP,” tambahnya.

Menurutnya kasus seperti ini merupakan tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Garut sebagai pemangku kebijakan, “terutama Disdik Garut yang harus segera menangani persoalan pendidikan pada anak-anak disana,” tukasnya. (admin)

Berita Lainnya