Untuk Kepentingan Umum

Dinkes Tangsel Gelar Sosialisasi 1.000 Hari Pertama Balita

Sekarang ini kegiatan pemerintahan tidak melulu di gedung tertutup. Rupanya cara lama sudah mulai dilaksanakan pemerintah, kini mengikuti perkembangan zaman, sosialisasi tak lagi dilakukan secara kaku.

Seperti dilaksanakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Bersama warga yang tergabung dalam Paguyuban Plataran Indah Bintaro, digelar talkshow dengan tema 1.000 hari pertama bagi balita (anak di bawah lima tahun).

Kegiatan yang dilakukan di Perumahan Plataran Indah Bintaro, Jalan Gelatik, Sawah Lama, Ciputat, Tangsel, dihadiri Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA) Rita Ramayulis sebagai pemateri, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Tangsel Iin Sofiawati sebagai keynote speaker, serta puluhan warga yang antusias mengikuti acara.

Iin Sofiawati menjelaskan talkshow kesehatan ini cukup unik, lantaran sangat jarang acara bertema kesehatan itu dihelat di Hari Kemerdekaan.

“Saya sangat mengapresiasi warga plataran ini. Artinya, warga yang kebanyakan adalah keluarga muda, sangat peduli dengan kesehatan,” jelas Iin usai talkshow berakhir.

Ia mengatakan, tema 1.000 hari pertama bagi balita ini sangat penting karena akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kesehatan anak.

Selain itu, ini juga program yang diusung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang digencarkan karena isinya sangatlah penting. Khususnya bagi para keluarga muda atau yang baru mempunyai atau akan mempunyai buah hati. “Karena itu golden period (periode emas),” imbuhnya.

Kata dia, 1.000 hari pertama dimulai masih dalam kandungan atau masih menjadi janin, hingga berada di luar kandungan atau dilahirkan.

Sejak hamil sampai 270 hari di dalam kandungan atau masih menjadi janin, sampai 730 hari di luar kandungan. Atau kurang lebih sampai anak berusia 2 tahun. Sebab sejak umur janin di dalam kandungan itu harus dipenuhi gizi, nutrisi, vitamin, dan sebagainya. Karena sudah dimulai pertumbuuan otak, fisik janin, dan lainnya.

Sementara itu Rita Ramayulis menjelaskan lebih detail pentingnya pemenuhan gizi bagi balita tersebut.

Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan gizi manusia, khususnya terhadap anak, harus diperhatikan dari pola makannya. Pola makan yang baik adalah pola makan yang sesuai dengan metode yang dicetuskan oleh Kemenkes. Bila itu dilakukan tentunya akan menciptakan generasi emas. Yakni, cerdas dan hebat.

“Yaitu yang mengikuti metode ‘Isi Piringku’. Bahwa piring kita seharusnya terdiri dari empat kelompok makanan. Jadi kita bagi menjadi dua piring kita (setengah-setengah), masing-masing dari setengah itu (kanan dan kiri) kita bagi menjadi 2/3 dan 1/3 bagian,” jelas Rita.  (adv)

Berita Lainnya