Untuk Kepentingan Umum

Cegah Peredaran Narkoba, Kesbangpol Punya Program Tangerang Bersinar

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tangerang melakukan pemeriksaan tes urine di sejumlah instansi. Teranyar, pemeriksaan tersebut dilakukan di kantor PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang. Dari 225 pegawai BUMD itu, sebanyak 161 ikut diperiksa urinenya untuk memastikan apakah bebas narkoba atau tidak.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk meminimalisasi peredaran narkorba di Kota Tangerang. Juga untuk memberikan edukasi akan bahaya barang haram tersebut.

Kasi Ketahanan Bangsa dan Masyarakat (KBM) Kesbangpol Kota Tangerang Agung Pujadarma mengatakan, pemeriksaan urine ini merupakan program Tangerang Bersinar atau Tangerang Bebas dari Narkoba. Nah, untuk di PDAM Tirta Benteng itu yang ketujuh dari rencana 12 pemeriksaan. Adapun pemeriksaannya dilakukan secara acak. Misalnya untuk bulan September dilakukan di Tirta Benteng, bulan depan bisa di instansi lainnya ataupun di sekolah-sekolah. Semua itu tergantung kebutuhannya. “Jadi kita juga melayani apabila ada pihak sekolah yang ingin dilakukan tes urine. Tinggal di atur jadwalnya saja,” katanya.

Ia menjelaskan, pemeriksaan urine di sekolah juga bagian dari shock terapi. Yakni menjelaskan kepada siswa kalau narkoba ini sangat tidak baik digunakan. Apalagi mereka para siswa rentan menggunakan narkoba. Soalnya usia remaja pada titik pencarian jati diri. Bisa dikatakan, mudah dipengaruhi karena anak muda lebih gampang terhasut.

“Makanya kita berikan pemahaman kepada para siswa agar jangan menggunakan narkoba. Sekali pakai, bahaya, bisa kecanduan. Kalau sudah begitu masa depan dapat rusak,” ujarnya.

Disinggung hasil pemeriksaan, ia mengaku kebanyakan bebas narkoba alias negatif urinenya. Kalaupun hasil positif, pihaknya akan berkoordinasi dengan BNN ataupun kepolisian mengenai langkah yang harus dilakukan. Jika masuk kategori pengedar bisa diproses secara hukum.

Sementara untuk pemakai, bila dibutuhkan, bisa dilakukan rehabilitasi. Tinggal nanti komunikasi dengan instansi terkait langkah apa yang akan diambil.

“Kita akan sampaikan hasil pemeriksaan urine ke BNN. Jika ada positif ditelusuri dulu, pemakai atau pengedar. Kalaupun memang harus direhabilitasi, ya kita ajukan untuk bisa dilakukan,” ungkapnya.

Agung menambahkan dengan program Tangerang Bersih ini diharapkan bisa menekan peredaran narkoba yang kini sudah tahap menghawatirkan. Kata dia, dalam pemeriksaan ini juga ada edukasi tentang bahaya narkoba serta bagaimana menghindari terjerat barang haram tersebut.

Harapannya dengan ada sosialisasi, minimal masyarakat bisa paham bahaya laten narkoba. Supaya juga bisa disebarluaskan dan bagaimana cara pencegahannya. “Ini yang coba kita lakukan untuk menekan peredaran narkoba,” imbuhnya. (adv)

 

Berita Lainnya