Untuk Kepentingan Umum

Daftar di PDIP, Tomi Ancang-ancang Mundur Jadi Pegawai Negeri

 

Lurah  Patria Cipayung Tomi Patria mengambil formulir pendaftaran Bakal Calon (Balon) Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang dibuka oleh PDI Perjuangan.

Tomi datang diwakili sang istri, Nurhidayati (48), dan massa ormas dari Forkabi. Tomi menjadi bakal calon Wali Kota Tangsel ke-3 dalam penjaringan PDIP. Sebelum Tomi, ada Siti Nur Azizah dan TB Rahmat Sukendar.

Ketua Tim Pengusung Tomi, Iwan Jambek mengatakan, pihaknya berharap bisa masuk ke dalam bursa calon wali kota PDIP. Namun, tetap membuka peluang partai lain.

“Untuk sementara ini, baru PDIP. Kalau ada pendaftaran di partai lain, kita akan jajaki juga. Untuk Tomi, saya daftar sebagai TS 1,” kata Iwan, di markas PDIP Tangsel, Serpong, Selasa (10/9/2019).

Dijelaskan Iwan, Tomi mengatakan sudah siap mengundurkan diri dari jabatannya sebagai lurah dan melepas statusnya saat ini sebagai PNS, jika ada partai pengusung.

Nurhidayati, istri Tomi pun mengaku, sudah ikhlas dengan niat suaminya yang ingin maju dalam pemilihan Wali Kota Tangsel. Pengabdian Tomi sebagai lurah, diakuinya sudah cukup menjadi bekal dirinya nyalon.

“Insya Allah, saya merestui, mendukung dan mensupport setiap langkahnya. Sudah lama dia bilang mau maju, sejak dirinya mau maju sebagai anggota DPR RI tapi tidak jadi, lalu maju sebagai wali kota,” ungkapnya.

Dia juga mengaku, sebagai pribadi dirinya siap berjuang bersama Tomi di dalam pemilihan. Anak-anaknya pun mengaku siap mendukung niat bapaknya jadi wali kota.

“Dia suka bicara saat lagi santai, di rumah dan kumpul bareng anak-anak. Bapak bilang, harus berjuang bareng menjadi wali kota dan mundur sebagai PNS. Saya yakin dengan pergerakan bapak,” sambungnya.

Ditemui di tempat terpisah, Tomi mengaku, selain di PDIP, dirinya juga mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Tangsel yang dihelat oleh PSI Tangsel secara online.

“Saya sudah daftar juga di PSI, sekarang ini tinggal syarat penunjangnya saja, seperti SKCK, dan lain-lain. Sudah gitu, di PSI ada persyaratan tidak berpoligami. Untuk mundur dari PNS, tunggu saja,” ungkapnya.

Dilanjutkan Tomi, pihaknya masih mengurus masalah administrasi untuk pengunduran dirinya sebagai PNS. Aapalagi, jabatannya sebagai abdi pemerintahan cukup banyak.

“Gua kan Ketua Koperasi Pegawai Negeri Tangsel, itu semua harus mundur. Antara awal Oktober. Hidup adalah pilihan, dan setiap pilihan ada risikonya. Kita harus siap, tidak ada ruginya. Itu pilihan,” paparnya.

Ia sadar akan pilihan yang diambil dan pertaruhannya yang cukup besar itu. Untuk itu, dirinya pun punya strategi untuk menang di Pilkada.

“Politik itu kan pragmatis. Jadi kita enggak bisa saklek. Saya siap jadi wakil, kalau memang potensi menangnya besar dan punya parpol pengusung. Saya tahu diri. Tapi pilihan pertama, tetap TS 1,” tukasnya. (dawson)

Berita Lainnya