Untuk Kepentingan Umum

Laris Manisnya PDIP, Pendaftarnya dari Wakil Walikota sampai Pengusaha Gas Melon

DPC PDIP Kota Tangsel paling duluan dalam merebut perhatian soal kontestasi Pilkada. Disaat partai lain belum pasang kuda-kuda, PDIP sudah duluan.

Yakni dengan membuka pendaftaran paslon walikota-wakil walikota.

Sejak sepekan lalu kantor DPC ramai dikunjungi sejumlah elemen. Mulai dari pejabat tinggi negara, elite partai,pegawai negeri, ketua ormas,hingga pengusaha gas melon dan galon.

Pendaftar itu diantaranya wakil walikota Benyamin Davnie, pegawai Kemenag Nur Azizah, mantan ketua Kadin Kemal Pasha, Ketua MPC PP M Reza AO, hingga Sekda Muhamad.

Saban hari daerah ruko Arcade, di Serpong Utara ini tak habis-habis kedatangan tamu. Mulai relawan, tim sukses hingga wartawan betah duduk berjam-jam di pelataran ruko berukuran 15 meterx15 meter tersebut. Kalau tim sukses mengerahkan banyak pasukan, ruko tersebut kelihatan kecil.

Sampai-sampai depan bangunan tersebut tertutup lautan orang. Meski waktunya tidak begitu lama. Hanya beberapa menit saja. Tetapi hal tersebut cukup membuat kawasan itu tumpah ruah.

Belum lagi jika pendaftarnya pejabat penting seperti wakil walikota, otomatis butuh pengamanan ekstra. Polisi pun wajib awas matanya selama pendaftaran. Maklum sebagai petinggi negara, masalah keamanan adalah nomor satu.

Selain banyaknya relawan ada juga calon yang membawa tim kesenian. Seperti wakil Ketua DPD PDIP Banten Heri Gagarin yang membawa kesenian palang pintu. Suasananya cukup meriah. Adu pantun terdengar begitu asyik. Hal yang lumrah biasa didengar saat pesta pernikahan, kini tersedia di hajatan pesta demokrasi.

Mengenai pendaftaran calon ini, ketua tim panitia DPC PDIP Suhari Wicaksono mengatakan, diadakannya pendaftaran sejak jauh-jauh hari agar calon bisa melakukan sosialisasi lebih lama. Selain itu PDIP hanya punya delapan kursi dari 10 kursi minimal untuk mengusung calon.

“Kita tidak bisa usung sendiri calon. Makanya PDIP membuka pendaftaran selebar-lebarnya kepada masyarakat umum yang ingin menjadi calon pemimpin,” katanya saat ditemui di DPC PDIP Kota Tangsel.

Ia mengungkapkan setelah pendaftaran ini, akan ada tim khusus yang bertugas melakukan survei internal. Hasil dari survei ini akan terlihat siapa calon yang memiliki elektabilitas tertinggi. Maka itu sisa waktu yang ada, pihaknya meminta agar pendaftar yang serius untuk meningkatkan elektabilitasnya.

Jika bagus peluang untuk diusung partainya besar. Meskipun, rekomendasi nanti yang mengeluarkan DPP. Namun, keluarnya rekomendasi itu berdasarkan sejumlah acuan. Dari tingkat elektabilitas, peluang menang, kemampuan, dan sebagainya.

“Jadi tidak asal aja kita usung calon. Berdasarkan sejumlah kriteria dan potensi yang ada,” imbuhnya.

Sementara itu salah satu pendaftar, Aldrin Ramadian mengatakan, ikut kontestasi karena terpanggil untuk melakukan perbaikan di Kota Tangsel. Menurutnya perlu ada pembenahan yang mesti bisa dilakukan. Meski saat ini semuanya telah berjalan baik. Namun, tetap saja harus ada beberapa perubahan.

Begitupun dengan Wakil Walikota Benyamin Davnie. Menurutnya program bersama walikota Airin sudah bagus dan perlu dilanjutkan. Ia pun tertarik untuk melakukan hal tersebut. Penting baginya untuk meneruskan program kerakyatan yang sudah dilakukannya sepuluh tahun terakhir ini.

“Tentunya banyak program yang tercapai, ada juga yang belum. Makanya saya ingin melanjutkan yang belum tercapai,” katanya.

Sementara itu Siti Nur Azizah bicara soal ekonomi menengah ke bawah, ekonomi kreatif dan kota cerdas atau smart city.

Menurutnya ciri kota besar adalah bisa ditampungnya semua program tersebut. Dari ekonomi kreatif hingga kota cerdas. Jika itu bisa direalisasikan tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (dawson)

Berita Lainnya