Untuk Kepentingan Umum

Wahai Guru Pesisir Pantai, Perkembangan Teknologi Wajib Diikuti, Loh

Ilustrasi

Metode pembelajaran era milenial saat ini berbasis teknologi mutakhir dengan kata lain canggih. Pendidikan ini mendasarkan prinsip-prinsip digital distance, digital mindset, hybird learning, digital literation, dan distance learning.

Demikian diungkapkan Eny Suhaeni, seorang pemerhati pendidikan dari Universitas Islam Syech Yusuf (Unis) Tangerang, pada kegiatan seminar bertajuk Meningkatkan Pendidikan Generasi Milenial di Wilayah Pesisir Pantai, Minggu (3/11/2019).

“Bagi dunia pendidikan era milenial merupakan tantangan besar dimana seluruh civitas akademika dan stake holder pendidikan harus terpaksa memiliki kemampuan menggunakan alat-alat digital komputerisasi di segala urusan,” ucap Eny, dalam seminar yang berlangsung di SMP IT Al Amanah, Jalan Pulo Cangkir Kronjo, Kabupaten Tangerang.

Ia juga meminta para guru untuk menggunakan metodologi pembelajaran berdasarkan konsep era 4.0 atau four point zero. Menurut ia, era 4.0 adalah sebuah perjalanan revolusi industri digital generasi ke empat yang serba cepat dan instan. Maka, sistem pendidikan meniscayakan kebaruan untuk merespon era 4.0 ini.

“Para guru dituntut untuk memiliki paling tidak tiga kemampuan literasi. Yakni literasi teknologi, literasi digital, dan literasi manusia. Jika guru tidak memiliki kemampuan tiga literasi tersebut, akan tertinggal dan tidak bisa merespon perubahan yang serba cepat,” tuturnya.

Memasuki era 4.0, dunia pendidikan tak boleh tertinggal. Namun demikian, pemerintah harus menyediakan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan guna menunjang pendidikan era 4.0, diantaranya energi listrik sebagai modal utama untuk mengakses jaringan internet.

Setiap satuan pendidikan, tambah ia, wajib memiliki line-line komputerisasi sebagai tool facility paling utama untuk melakukan pencerdasan lewat digitalisasi kepada dunia pendidikan, dimana masih banyak hal yang diperlukan dan harus disediakan oleh pemerintah menyangkut kepentingan era milenial ini.

Diketahui, seminar yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Tigaraksa ini turut menghadirkan pembicara Eny Suhaeni, Maksis Sakhabi, dan Eko Ariyanto. (bête/daw)

 

Berita Lainnya