Untuk Kepentingan Umum

Tingkatkan PAD, Bapenda Tangsel Punya Strategi Ini

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Tangsel terus bekerja keras agar target pajak bisa tercapai. Apalagi jelang akhir tahun ini dimana pendapatan terus digenjot supaya hasilnya bisa maksimal.

Kasi Pengawasan Pajak Wilayah II Marlina DJ Bonde menjelaskan pajak daerah dan retribusi daerah sebagai salah satu komponen PAD. Maka itu,  semakin penting untuk diperhatikan dengan demikian ketergantungan daerah kepada pemerintah pusat (dana perimbangan) semakin berkurang. Tentu pada gilirannya daerah harus memiliki akuntabilitas yang tinggi kepada masyarakat warga kota pembayar pajak.  “Untuk itu perlunya meningkatkan peran pemerintah daerah, masyarakat,dan sektor swasta bersama-sama,” katanya.

Dirinya mengakui ada beberapa persoalan terkait pendapatan pajak daerah,  seperti penerimaan pajak belum optimal, database pajak daerah yang belum terintegrasi, setting tarif PDRD yang belum memadai, SDM perpajakan yang belum menjawab kebutuhan organisasi, serta kepatuhan wajib pajak yang masih rendah.

Menurut Marlina persoalan tersebut menjadi tantangan tersendiri yang harus bisa diselesaikan agar target pajak dapat tercapai. Misal dengan sering mengadakan pelatihan-pelatihan agar kapasitas petugas pajak bisa makin meningkat. Kemudian juga memperbaiki database pajak yang sepenuhnya belum optimal. Nah, ini menjadi tantangan tersendiri agar capaian pajak bisa makin baik.

Terkait rendahnya kepatuhan WP, ia memiliki solusi yakni menggunakan sistem teknologi informasi untuk mendeteksi pemenuhan kewajiban pajak daerah. Memberikan sanksi bagi WP nakal seperti penempelan stiker pajak restoran bagi restoran ataupun warung makan.

Selain itu, pihaknya juga memperluas basis penerimaan dengan mengindentifikasi pembayar pajak dan jumlah pembayar pajak. Memperbaiki basis data objek, memperbaiki penilaian, menghitung kapasitas penerimaan dari setiap jenis pungutan. Kemudian juga menyempurnakan perda, ataupun mengubah tarif.

“Hal tersebut yang kini kita lakukan harapannya semua bisa terlaksana. Jika ini terwujud diharapkan capaian pajak akan berjalan maksimal,” ungkapnya.

Sementara itu Kabid Pemeriksaan Pajak Bapenda Tangsel Cahyadi bicara tentang pemanfaatan teknologi informasi. Menurutnya hal ini diperlukan lantaran pemungutan pajak juga belum sepenuhnya maksimal. Sidur pemungutan masih konvensional dan berjalan secara parsial, sehingga besar kemungkinan informasi yang disampaikan tidak konsisten, versi data berbeda dan tidak up to date.  Nah, ini yang jadi persoalan serta harus terus ditingkatkan.

Ia yakin dengan personel yang dimiliki serta beberapa strategi kini tengah dijalankan hasilnya bakal maksimal. Apalagi jika melihat trend penerimaan pajak yang kian bagus dari bulan per bulan.

“Maka itu akhir tahun ini kita optimis target yang dicanangkan bisa tercapai bahkan melebihi,” ungkapnya. (adv)

Berita Lainnya