TANGERANG – Sejumlah gardu diwilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten mulai dioperasikan kembali oleh PLN pasca banjir melanda kerua wilayah tersebut.
Terpantau hingga Selasa (25/2/2020) pukul 22.00 WIB sebanyak 1.790 atau 72,6 persen gardu atau yang sebelumnya terdampak banjir telah kembali menyala. Sementara, karena tingginya genangan air, sebanyak 674 gardu belum dapat dinormalkan demi keselamatan warga. Untuk wilayah DKI Jakarta terdapat 259 gardu yang belum dapat dinyalakan meliputi sebagian Pondok Kopi, Cempaka Putih, Menteng, Pondok Gede, Bandengan, Kramatjati, Kebun Jeruk, Bintaro, dan Marunda. Untuk Jawa Barat meliputi sebagian Cikarang, Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. Sementara untuk Banten, meliputi sebagian Cikupa, Teluk Naga, dan Serpong.
Untuk mempercepat proses penormalan listrik, PLN mengerahkan 2.383 personil untuk mengecek gardu distribusi dan jaringan listrik di daerah terdampak banjir.
“Pengecekan gardu kami cek secara berkala, sehingga jika daerah yang dialiri dari satu gardu sudah aman untuk dialiri listrik, pasti langsung kita nyalakan. Namun jika ada daerah yang dialiri gardu masih terendam, mohon maaf demi keselamatan warga kami belum bisa aliri dulu,” tutur Executive Vice President Corporate Communication PLN, I Made Suprateka,Rabu (26/2/2020)
Ketika banjir sudah surut, sebelum menyalakan aliran listrik, PLN perlu memastikan bahwa gardu, jaringan, dan instalasi pelanggan aman. PLN melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir. PLN akan menyalakan aliran listrik setelah penandatanganan berita acara dengan Ketua RT/RW atau tokoh masyarakat setempat yang menyatakan instalasi listrik di rumah warga aman.
“Sebelum menyalakan listrik di rumah, warga juga harus berhati-hati, pastikan peralatan listrik di rumah sudah bersih dan kering sebelum digunakan, karena ini juga berpotensi menyebabkan tersetrum,” jelas Made.