Untuk Kepentingan Umum

Antisipasi Penyebaran Covid 19, Warga Binaan Lapas Kelas I Tangerang Bikin Bilik Disinfektan

Img20200324155434

Keterangan Foto: Kepala Lapas Kelas I Tangerang memeriksa hasil pengerjaan bilik disinfektan yang dikerjakan oleh warga binaan

 

 

TANGERANG – Sejumlah warga binaan dididik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang membuat bilik disinfektan. Hal itu dilakukan guna mencegah paparan virus Covid 19 masuk kedalam lapas.

 

Kepala Lapas Kelas I Tangerang Jumadi menjelaskan, ide pembuatan bilik diisinfektan lahir dari instruksi Menteri Hukum dan Ham melalui telekonfrance  yang meminta agar seluruh Lapas se Indonesia membuat sesuatu alat untuk mencegah penularan virus Covid 19. Tidak perlu waktu lama, pihaknya segera merealisasikan instruksi tersebut. “Senin kita lakukan pembahasan, sekarang kita eksekusi pembuatannya,” ucapnya, Selasa (24/3/2020).

 

Menurut Jumadi, alasannya melibatkan warga binaan dalam proses pembuatan bilik disinfektan bertujuan untuk menambah keterampilan warga binaan selama menjalani masa hukuman. Walhasil, selesai menjalani hukuman  warga binaan dapat segera berkontribusi bagi lingkungan. “Dengan adanya alat ini (bilik disinfektan-red), Lapas Kelas I Tangerang menjadi yang ketiga se Indonesia setelah Rutan Surakarta dan Lapas Wonogiri yang telah terlebih dahulu menerapkan sistem bilik disinfektan,” ucapnya ketika ditemui, Selasa (24/3/2020).

 

Jika ada permintaan pembuatan bilik disinfektan, pihaknya mengaku siap bersinergi memproduksi alat tersebut secara masal.

Penerapkan sistem social distanching dengan menempelkan garis pembatas warna merah juga telah diterapkan bagi pengunjung yang ingin membesuk warga binaan didalam lapas. Pengunjung juga diwajibkan mencuci tangan sebelum masuk kedalam lapas.

 

 

Img 20200324 Wa0062

Video call: Pengujung dapat memanfaatkan layanan video call untuk berkomunikasi dengan warga binaan di Lapas Kelas I Tangerang. (Foto Dokumen Lapas Kelas I Tangerang)

 

Selain itu, untuk mencegah penularan covid 19 kepada 2.526 warga binaan, pihaknya telah meniadakan sementara waktu kunjungan dan menggantinya dengan metode vidio call. “Kami sudah buat bilik didalam. Warga binaan dapat berkomununikasi dengan pengunjung didampingi oleh petugas,” pungkasnya.

Berita Lainnya
Leave a comment