Untuk Kepentingan Umum

Mendag Optimis Produk Mamin Tumbuh Selama Pandemi

TANGERANG – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengaku optimistis ekspor produk makanan dan minuman (mamin) dapat bertahan dan berkembang di tengah kondisi pandemi

Covid-19 seperti saat ini.

 

Optimisme ini salah satunya ditunjukkan oleh keberhasilan Mayora

Group yang terus meningkatkan capaian ekspornya. Hal ini disampaikan Mendag saat melepas kontainer ekspor ke-4.000 Mayora Group periode Juni 2020 dengan total nilai Rp1,07 triliun. Pelepasan kontainer ekspor ini berlangsung pada Selasa (30/6), di lokasi pabrik Mayora Group, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten. “Dengan pelepasan kontainer ke-4.000 Mayora Group periode Juni 2020 dengan nilai Rp 1,07 triliun, diharapkan produk mamin Indonesia semakin eksis dan dikenal, tidak hanya di kancah domestik namun juga di seluruh dunia dan dapat diikuti pelaku usaha lainnya di Indonesia,” ujar Mendag.

 

Mendag juga menyampaikan apresiasi kepada Mayora Group. “Kami menyampaikan penghargaan dan ucapan selamat kepada Mayora Group yang mencatatkan prestasi luar biasa dengan keberhasilannya mengirimkan kontainer ke-4.000 pada periode Juni 2020 di masa sulit dan penuh tantangan seperti ini. Keberhasilan ini tentunya memberikan kontribusi yang berarti bagi kinerja

ekspor nasional,” ungkap Mendag.

 

Dengan pelepasan kontainer ekspor ke-4.000 periode Juni 2020 ini, maka sepanjang Januari-Juni

2020, Mayora Group telah mengekspor sebanyak 17.000 kontainer. “Prestasi tersebut merupakan hal positif yang perlu kita pertahankan ke depannya,” imbuh Mendag.

Selain itu, Mendag juga menyampaikan rasa bangganya karena beberapa produk Mayora, seperti olahan kopi telah meraih pencapaian yang luar biasa di negara-negara lain. Bahkan, salah satu produk permen kopi perusahann tersbut merupakan produk permen kopi nomor satu di Filipina, Vietnam, Malaysia, India, kawasan Afrika dan Timur Tengah, hingga Amerika Serikat. Produk kopi kemasan dari Mayora juga menjadi pemimpin pasar di Filipina dengan menguasai pangsa pasar sebesar 46 persen.

 

Menurutnya, secara umum pandemi Covid-19 telah berdampak pada sektor perdagangan di seluruh dunia. Namun, lanjut Mendag, beberapa sektor produk ekspor seperti pertanian, kesehatan, dan mamin olahan masih memiliki peluang yang besar untuk terus tumbuh.

Saat ini kesadaran konsumen akan produk mamin yang higienis dan baik bagi imun tubuh terus

meningkat. “Untuk itu, diperlukan strategi khusus dalam memasarkan produk yang inovatif dan

berkualitas, bermutu, serta memiliki produktivitas yang efisien dalam rantai nilai produksi. Hal ini

akhirnya dapat menghasilkan produk yang kompetitif di pasar internasional,” kata Mendag.

 

Mendag menyampaikan, Kementerian Perdagangan terus mendukung pelaku usaha dalam

meningkatkan ekspor produk Indonesia. Untuk itu, Kementerian Perdagangan telah menyiapkan

beberapa strategi untuk peningkatan ekspor. Sejumlah strategi di antaranya dengan mempermudah dan mempercepat pelayanan penerbitan surat keterangan asal (SKA) barang ekspor melalui penerapan affixed signature dan stamp antara lain menerapkan otentikasi otomatis dalam proses perizinan ekspor bagi eksportir yang memiliki

reputasi, serta meningkatkan kecepatan layanan ekspor-impor dan pengawasan melalui National

Logistic Ecosystem (NLE). Selain itu, Kementerian Perdagangan juga melakukan peningkatan

fasilitasi dan pelayanan informasi ekspor, promosi ekspor dan penjajakan kesepakatan bisnis

(business matching) secara virtual melalui perwakilan perdagangan; peningkatan pelatihan calon

eksportir secara virtual; serta mengusulkan insentif berupa asuransi, kredit ekspor, dan

pembiayaan lainnya melalui lembaga pembiayaan ekspor bagi eksportir terdampak Covid-19.

 

Sementara itu, Presiden Direktur Mayora Group Andre Sukendra Atmadja menyampaikan, Mayora Group berkomitmen turut membangun perekonomian Indonesia, baik melalui bisnis dalam negeri, maupun berkontribusi dengan melakukan ekspor menggunakan merek Indonesia.

“Pelepasan kontainer ekspor ini merupakan wujud nyata dan komitmen Mayora dalam

memajukan perekonomian Indonesia melalui kegiatan ekspor, sekaligus sebagai bentuk dukungan

dan partisipasi Mayora Group terhadap gerakan ‘Bangga Buatan Indonesia’,” imbuh Andre.

Andre juga mendukung penuh arahan dan ajakan pemerintah agar dunia usaha tetap semangat,

optimis, serta terus berkarya dan memenangkan persaingan di pasar global. “Atas nama Mayora

Group, kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan atas

peran aktifnya dalam membantu pengembangan ekspor produk makanan olahan Indonesia.

Bantuan dari Kemendag dalam mempermudah proses ekspor dan dorongan agar tetap semangat

sangat luar biasa dan memberikan keyakinan bagi kami untuk terus berusaha memajukan ekspor

produk dengan merek dari Indonesia dalam situasi pandemi sekalipun,” jelas Andre.

Produk Mayora seperti Torabika, Kopiko, Beng Beng, dan Danisa, menurut Andre, tidak hanya

sekadar berhasil diekspor, namun mampu menjadi pemimpin pasar di berbagai negara. “Hal ini

menunjukkan ekspor produk makanan olahan dari Mayora tetap mampu bersaing di pasar global,

sehingga secara tidak langsung dapat menjaga perekonomian Indonesia. Prestasi yang sudah

dicapai saat ini diharapkan dapat memberi inspirasi dan membuat kita semakin bangga dan yakin

bahwa produk dengan merek Indonesia berhasil menembus pasar dunia,” pungkasnya.

Sebagai salah satu perusahaan fast moving consumer goods, Mayora Group telah membuktikan

dirinya sebagai salah satu produsen makanan berkualitas tinggi dan mendapatkan banyak

penghargaan, baik lokal maupun internasional. Di antaranya, “Top Five Best Managed Companies

in Indonesia” dari Asia Money, “Top 100 Exporter Companies in Indonesia” dari majalah Swa, “Top 100 public listed companies” dari majalah Investor Indonesia, serta “Best Manufacturer of Halal Products” dari Majelis Ulama Indonesia.

 

Data yang diperoleh, ekspor makanan olahan Indonesia Naik 7,9 Persen

Pada periode Januari–Mei 2020, neraca perdagangan Indonesia menunjukkan surplus sebesar USD 4,3 miliar. Capaian kinerja perdagangan ini cukup menggembirakan di tengah pandemi yang

melanda hampir seluruh negara di dunia. Sementara itu, khusus untuk produk makanan olahan

Indonesia, pada periode Januari−Mei 2020 berhasil mencatatkan nilai ekspor sebesar USD 1,32

miliar atau meningkat 7,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sedangkan negara tujuan utama ekspor produk makanan olahan Indonesia pada periode

Januari−Mei 2020 yaitu Amerika Serikat sebesar USD 293,6 juta (pangsa pasar 22,11 persen),

Filipina USD 161,4 juta (12,15 persen), Malaysia USD 101,6 juta (7,65 persen), Singapura USD 74,9 juta (5,64 persen), dan Jepang USD 71,9 juta (5,41 persen).

Berita Lainnya
Leave a comment