Dinas Kota Tangsel menggelar lomba bayi di bawah lima tahun (Balita) untuk tingkat kelurahan. Kegiatan yang dilaksanakan di kelurahan Rawabuntu, Serpong, Selasa (20/10) berlangsung meriah. Peserta lomba merupakan perwakilan dari posyandu yang ada di kelurahan tersebut. Peserta berasal dari seluruh posyandu di Kelurahan Rawabuntu. Dari 22 balita yang ikut lomba disaring menjadi 12 balita, untuk kemudian menjadi 6 balita saja. Adapun pemenangnya terdiri dari juara 1,2,3 dan harapan 1,2,3. Pemenang lomba ini akan dipantau oleh Dinas Kesehatan untuk mengetahui tumbuh kembang anak melalui masing-masing puskesmas.
Kepala Seksi Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinas Kesehatan Kota Tangsel Inun Ainun Komariah mengatakan, lomba balita tingkat kelurahan ini merupakan usulan dari Kelurahan Rawabuntu saat diadakan musyawarah rencana pembangunan (musrembang).
Dimana para orang tua harus bisa melihat tumbuh kembang anak, juga memotivasi pertumbuhan perkembangan anak.
“Lomba balita ini juga menjadi ajang edukasi bagi para ibu agar bisa paham perkembangan anaknya. Juga ajang pengetahuan tentang tumbuh kembang anak,” katanya, saat ditemui di lokasi lomba.
Tujuan adanya lomba ini adalah untuk meningkatkan kesadaran orang tua yang memiliki bayi dan balita agar selalu memperhatikan tumbuh kembangnya dengan baik. Ketika sudah tahu apa yang harus dilakukan, harapannya bakal tercipta generasi yang cerdas, hebat. Itu bisa terjadi lantaran sejak masih bayi tumbuh kembangnya sudah diperhatikan.
”Jangka panjangnya adanya lomba balita ini kualitas manusianya. Selain itu menjadi ajang pelajaran bahwa tumbuh kembang anak harus diperhatikan, dirawat dengan baik, dibawa ke posyandu setiap bulannya,” ujar Inun.
Inun menjelaskan kriteria pemilihan pemenang bayi dan balita sehat itu berdasarkan kelengkapan dokumen anak, ukuran berat dan tinggi, serta kecerdasan anak dan orang tua dalam merawatnya.
“Selain anak yang kita nilai, orang tuanya juga, bagaimana cara merawat anaknya, selain kecerdasan anak, juga kecerdasan orang tuanya,” ujarnya.
Ainun menjelaskan, peserta lomba ini terdiri dari dua kelompok, yakni usia 6-24 bulan dan usia 25-59 bulan. Lomba tersebut merupakan momen yang sangat tepat sebagai sarana pembelajaran tentang manfaat dari sebuah generasi sehat.
“Lomba ini bertujuan sebagai media pembelajaran kepada ibu dari bayi atau balita tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan serta perkembangan bayi dan balita. Selain anak yang kita nilai, orang tuanya juga, bagaimana cara merawat anaknya. Selain kecerdasan anak, juga kecerdasan orang tuanya,” lanjutnya. (dus)