Untuk Kepentingan Umum

Direktur Riset KPN : Buktikan Kami Salah, Dengan Menangkan Pilkada

Lembaga Kajian Politik Nasional (KPN) telah melakukan rilis hasil simulasi Pemilihan Kepala Daerah Kota Tangerang Selatan (Pilkada Kota Tangsel) pada 4 Desember 2020 yang lalu dengan hasil partisipasi publik sebesar 61,7 persen, dan kontestasi dimenangkan oleh Pasangan Benyamin-Pilar dengan perolehan 30,1%.

 

Hasil simulasi ini menjadi perbincangan hingga perdebatan terutama di kalangan para tim sukses pasangan calon (timses paslon). Menanggapi hal tersebut, Direktur Riset KPN, Tamil Selvan mengatakan bahwa agar para pasangan calon dapat memenangkan Pilkada Kota Tangsel sehingga membuktikan hasil simulasi KPN salah.

 

“Memang kenyataan itu berat, kami bisa maklumi itu. Hasil yang kami dapat, Golput lah pemenang pilkada Tangsel dengan 33,4% dan Paslon dengan suara tertinggi adalah Benyamin-Pilar. Bagi Paslon yang tidak terima, silahkan menangkan kontestasi dan buktikan kami salah,” ungkap pengamat politik yang akrab disapa Kang Tamil ini kepada awak media, Senin, 7/12/2020.

 

Kang Tamil mengatakan bahwa hasil simulasi yang dikeluarkan oleh KPN seharusnya disikapi sebagai peluang bagi para paslon, sebab simulasi tersebut membedah kemungkinan pemilih untuk merubah pilihannya.

 

“Kalau para paslon jeli, seharusnya dapat menjadikan hasil simulasi kami sebagai peluang. Sebab kami membedah secara detil perilaku pemilih dan kemungkinan berubah pilihannya serta sebab perubahannya. Ini yang kami rasa tidak ditemukan pada hasil survei lain yang sudah dirilis di Tangsel,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut Kang Tamil mengatakan ada dua tipe kandidat dalam kontestasi politik. Tipe pertama adalah yang melihat segala hal sebagai peluang, inilah yang dikatakan pengamat ini sebagai mental pemenang. Sementara, masih menurut Kang Tamil, ada tipe kedua yang cenderung mempersiapkan alasan atas kekalahannya, agar citra kontestan tetap terjaga.

 

“Mental pemenang akan melihat hasil KPN ini sebagai peluang, namun ada tipe lain yang cenderung mencari alasan kekalahannya. Yah, mungkin KPN yang akan jadi kambing hitamnya mereka,” tutupnya.

 

Diketahui bahwa hasil simulasi yang dilakukan oleh KPN, dari 61,7 persen responden yang memilih datang ke TPS untuk mencoblos, 30,1 persen atau 294 di antaranya memutuskan memilih Benyamin-Pilar. Sementara, 17,1 persen atau 167 responden memilih Muhamad-Rahayu Saraswati, dan 13,6 persen atau 133 responden memilih Siti Nur Azizah-Ruhamaben. Sementara pemilih yang tidak datang ke TPS/golput ada 33,4 persen, dan yang menyatakan belum tentu datang ke TPS/tentative ada 4,9 persen. (***)

Berita Lainnya
Leave a comment