Wakil Walikota Tangsel terpilih Pilar Saga Ichsan mendukung rencana kerjasama Pemkot Tangsel dengan Serang untuk mengelola sampah.
Sebab, kata dia, persoalan ratusan ton sampah yang berada di kota bertajuk Cerdas, Modern dan Religius tersebut harus mendapatkan solusinya.
“Saya mendukung apa yang dilakukan oleh Pemkot Tangsel. Kerjasama dengan Pemkot Serang untuk mengatasi sampah Tangsel harus dilakukan, karena 800 ton sampah per hari ini harus ada solusi,” kata Pilar saat ditemui di BSD, Selasa (16/2/2021).
Selain kerjasama lintas kota, dia juga mendukung rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Meski, menurutnya rencana tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama, lantaran harus melalui beberapa proses.
Kendati begitu, Pilar mengatakan, kedua upaya tersebut diharapkan mampu mengatasi persoalan sampah di Kota Tangsel.
“PLTSa itu kan nggak mungkin besok jadi, ada prosesnya, seperti investasi dan lainnya. Kalau besok bisa jadi, bisa langsung buang ke situ. Ini langkah,suatu proses bagaimana Tangsel memiliki pengelolaan sampah sendiri,” tuturnya.
Seperti dimetahui, persoalan sampah di Kota termuda wilayah Tangerang Raya, Banten ini diketahui hingga saat ini masih belum terselesaikan. Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) sampah Cipeucang yang dibangun Pemkot Tangsel di bantaran Sungai Cisadane sudah tidak mampu menampung ratusan ton sampah dari warganya.
Sejumlah rencana untuk mengatasi persoalan limbah rumah tangga tersebut sudah beberapa kali diupayakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel sebagai leading sektor persampahan, mulai dari kerjasama dengan Kabupaten Bogor hingga perubahan haluan kerjasama pengelolaan sampah dengan Pemkot Serang.
Keputusan merubah haluan kerjasama Pemkot Tangsel dari Bogor ke Serang mendapat sorotan dari Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah.
Seperti diberitakan sebelumnya, Trubus mengatakan, perubahan haluan rencana kerjasama pengelolaan sampah ke Kota Serang sarat kepentingan politik.
Pasalnya, kata dia, peranan salah satu partai diduga kuat mempengaruhi perubahan haluan kerjasama tersebut.
“Ini kalau saya lihat ada politiknya cukup tinggi juga mas di balik itu semua. Karena kalau Golkar kan di Serang main mas, keliatan sekali kepentingan politiknya kan itu. Karena di Bogor itu kan lebih banyak PKS mas, PKS nya kan tinggi tuh,” pungkasnya. (ari)