Penyanyi terkenal Lady Gaga memiliki kehidupan yang pahit. Jauh sebelum terkenal, perempuan asal Amerika Serikat itu mengalami pelecehan seksual hingga hamil oleh produsernya. Yang memilukan dalam kondisi hamil dirinya ditinggalkan begitu saja oleh sang produser.
Lady Gaga menangis ketika menceritakan kembali tentang masa remajanya. Saat itu ia baru berusia 19 tahun, dan juga menjadi korban kekerasan. Peraih piala Oscar itu meneteskan air mata ketika harus mengingat kembali kejadian yang membuatnya trauma saat tampil di The Me You Can’t See, sebuah acara serial dokumenter kesehatan jiwa yang dipandu Pangeran Harry dan Oprah Winfrey.
“Saya 19 tahun, dan saya bekerja di bisnis ini, dan seorang produser berkata pada saya ‘lepaskan bajumu’,” kata Gaga.
“Dan saya bilang tidak. Saya pergi, dan mereka berkata pada saya mereka akan membakar semua musik saya. Mereka tidak berhenti. Mereka tidak berhenti meminta pada saya, dan saya hanya terpaku dan, saya bahkan tidak ingat,” ujar Gaga yang mulai meneteskan air mata.
Pelantun “Poker Face” itu mengaku peristiwa perkosaan yang menimpanya telah membuat dia hamil. “Orang yang memperkosa saya meninggalkan saya dalam kondisi hamil,” ujarnya. Namun Gaga tidak mau menyebut nama produser yang melakukan hal tersebut padanya. “Saya bahkan tidak pernah ingin berhadapan dengan orang itu lagi,” ucapnya.
Gaga pertama kali membahas hal itu dengan DJ radio Howard Stern pada tahun 2014, dengan mengatakan, “Saya adalah cangkang dari diri saya yang dulu pada satu titik.” Tahun 2015, dia berkata: “Saya tidak memberi tahu siapa pun selama, menurut saya tujuh tahun.”
“Saya tidak tahu bagaimana menerimanya. Saya tidak tahu bagaimana tidak menyalahkan diri sendiri atau berpikir bahwa itu adalah kesalahan saya. Itu mengubah siapa saya sepenuhnya. Itu mengubah tubuh saya, mengubah pikiran,” ucap Gaga.
Dia mengatakan kejadian itu membuatnya mengalami gangguan stres pascatrauma. Tahun 2016, dia menegur Piers Morgan karena meremehkan kondisinya sebagai “omong kosong yang sombong” dan mempertanyakan mengapa dia awalnya tidak melaporkan pemerkosaan tersebut. Tahun itu dia tampil dengan para penyintas pelecehan seksual di Oscar.
Gaga mengatakan tidak pernah secara serius menangani masalah mentalnya, hingga dia mulai merasakan sakit luar biasa di seluruh tubuh. “Kemudian tiba-tiba saya mulai mengalami rasa sakit luar biasa di seluruh tubuh saya yang menyamai rasa sakit yang saya rasakan setelah saya diperkosa,” kata Gaga.
Dalam The Me You Can’t See, Gaga sekali lagi menggambarkan respons traumatisnya yang tertunda, dengan mengatakan dia mengalami “gangguan psikotik total”. “Pertama saya merasakan sakit yang luar biasa, kemudian saya mati rasa, dan kemudian saya sakit selama berminggu-minggu setelahnya.
“Saya menyadari itu adalah rasa sakit yang sama yang saya rasakan ketika orang yang memperkosa saya meninggalkan saya dalam kondisi hamil di pojok rumah orang tua saya, karena saya muntah dan sakit. Karena saya telah dianiaya, dan saya dikurung di studio selama berbulan-bulan,” ucap Lady Gaga.
Sekitar dua tahun setelah selamat dari pelecehan, dia merilis album debutnya The Fame pada tahun 2008 dan menjadi sukses secara global, dengan lima album nomor satu di Amerika Serikat sejak itu. Lady Gaga juga memulai karir akting, dengan peran utama yang membuatnya meraih nominasi aktris terbaik Oscar lewat A Star Is Born. (kg)