Para Pedagang pasar Bintaro Sektor 2 Kota Tangsel mengibarkan bendera putih.
Pengibaran tersebut dilakukan lantaran sepinya pembeli akibat kembali diperpanjangnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah.
Awit Santoso, salah seorang anggota paguyuban pedagang pasar modern Bintaro Sektor 2 mengatakan, sepinya pembeli mulai dirasakan sejak pandemi Covid melanda.
Kemudian, diperparah dengan diberlakukannya PPKM yang membuat warga enggan ke pasar lantaran penyekatan di jalan menuju pusat perbelanjaan yang berlokasi di Kelurahan Rengas, Ciputat Timur, Kota Tangsel itu.
“Kondisi saat ini sejak diberlakukan PPKM pasar sangat sepi. Terus ditambah akses menuju ke pasar harus muter karena ditutup ada penyekatan, jadi warga enggan ke pasar” kata Awit, Rabu (28/7).
Kendati dalam aturan PPKM terdapat kelonggaran untuk pasar tradisonal, hal itu kata Awit tidak menambah jumlah pembeli yang datang ke pedagang.
Saat ini, kata dia, Penurunan pengunjung hingga 75 persen, meskipun para pedagang sudah divaksin dan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang telah dianjurkan oleh pemerintah.
“Saat ini pengunjung mungkin tinggal 25 persen saja. Padahal para pedagang sudah di vaksin dan penerapan protokol kesehatan sangat ketat” ujar Awit.
Ditemui terpisah, Kepala Pasar Modern Bintaro Sektor 2, Kariyati mengaku terus mengimbau untuk terus menerapkan Prokes kepada para pedagang.
Hal itu, kata dia, guna menarik dan mengembalikan kepercayaan para konsumen untuk kembali berbelanja di pasar itu.
“Saat ini upaya yang kita lakukan ke pedagang untuk menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Hal itu untuk meminimalisir ketakutan pengunjung datang ke pasar,” ungkapnya.
Selain itu, Kariyati juga berencana mensosialisasikan kepada konsumen, bahwa pasar yang dikelolanya telah menerapkan dan menjalani aturan pemerintah dalam menekan penyebaran Covid 19.
“Kedepannya kita akan melakukan sosialisasi dan mengimbau kepada pengunjung, bahwa pedagang pasar sudah di vaksin dan penerapan protokol kesehatan yang ketat,” pungkasnya. (ari)