Untuk Kepentingan Umum

Ratusan Koperasi di Kota Serang Tutup

Eksistensi koperasi di ibukota Banten rasanya kian meredup. Buktinya dafi 198 dari total 330 koperasi yang ada di Kota Serang tercatat sudah tidak aktif atau tutup. Hal itu disinyalir pengelolaan manajemen koperasi yang kurang maksimal.

Demikian disampaikan Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UMK Perindag) Kota Serang Uum Rohmat, kemarin. Uum mengatakan,data koperasi itu berdasarkan hasil Rapat Akhir Tahun (RAT).  Penyebab koperasi tidak bisa survive disumbang dari faktor manajemen pengelolaan koperasi yang kurang maksimal.

Untuk koperasi yang berstatus sehat di Kota Serang hanya sepuluh, sedang yang sehat hasil penilaiannya di atas 80, dengan rata-rata yang paling banyak koperasi simpan pinjam.

“Saat RAT itu ada penilaiannya, mulai dari audit keuangannya, ada neraca aktivitas anggotanya. Jadi, ada beberapa item yang dinilai terhadap koperasi,” terangnya.

Guna mendukung dunia perkoperasian di Kota Serang dapat tumbuh dan sehat, kata Uum, pihaknya meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Koperasi (Sikoper). Aplikasi, lanjut Uum, memuat data base koperasi, tetapi tidak dapat melihat penilaian per item masing-masing koperasi.

“Artinya yang dapat dilihat dari aplikasi hanya akumulatif nilai dari keseluruhan item. Penilaian bisa dilihat dari sana (Sikoper-red). Namun sementara ini belum dapat diakses masyarakat umum, hanya pengelola koperasi,” tandasnya. (rls)

Berita Lainnya
Leave a comment