Untuk Kepentingan Umum

Regulasi Lemah Bikin Anak Gampang Jadi Manusia Silver

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangsel menyoroti kasus eksploitasi anak yang dijadikan manusia silver.

Lemahnya regulasi dianggap menjadi faktor merebaknya anak sebagai objek pengais rupiah di Kota bertajuk Cerdas, Modern dan religius.

Kepala Unit Pelayanan Teknis P2TP2A Tri Purwanto mengatakan, untuk mencegah terjadinya eksploitasi anak diperlukan regulasi yang kuat. Dimana dalam peraturan tersebut memberikan efek jera kepada orang-orang yang memanfaatkan anak sebagai objeknya.

Menurut hasil assessment, pengemis atau manusia silver yang menyertakan anak kecil tersebut, kata dia, merasa tidak khawatir jika dirinya tertangkap, lantaran tidak adanya sanksi yang jatuhkan.

“Karena hasil assement saya kemaren kepada ibu dari anak itu “kamu kan dari Jakarta kenapa tidak ngamen di Jakarta saja? Jawabannya ” Enak disini pak kalau di Jakarta ketangkap langsung dibawa pake mobil jeruji… kalau disini paling lama dua hari jika ada yang jemput dilepas kan,”

“Ternyata di Jakarta dan Kota Tangerang sudah ada Peraturan Daerah (Perda) tentang sanksi bagi gelandang, pengemis yang  mengatur itu menjadikan efek jera, tapi di kita (Tangsel-red) setau saya belum ada,” kata Tri seperti ditulis, Rabu (29/9/2020).

Dalam regulasi tersebut juga, menurutnya, tidak hanya menyasar kepada pengemis sebagai penerima saja. Tetapi, kata dia, sanksi tersebut juga harus dijatuhkan kepada pemberi uang.

Selain itu, Tri menuturkan, Pemerintah juga harus memberikan rehabilitasi berkelanjutan, agar para pengemis atau manusia silver dan sejawatnya tersebut tidak kembali lagi ke jalan untuk mengais rupiah.

Selanjutnya Rehabilitas yg berkelanjutan. Karena kemaren itu yang ibu dan anak pernah direhabilitasi katanya di Panti, tapi kenyataannya dia balik lagi kejalan. Maksud saya rehabilitasi berkelanjutan itu selesai rehab kita cari keluarganya, kita berikan pembekalan keluarganya dan kita  serahkan ke keluarganya sambil nantinya kita berikan pelatihan-pelatihan dan modal untuk berusaha dikemudian hari. Terus usahanya kita pantau sampai mereka bisa maju dan mandiri,” pungkasnya.

Sebelumnya, seorang bayi laki-laki berumur 10 bulan viral di media sosial, lantaran di ajak mengemis dan di cat silver oleh orang tuanya, di sebuah pom bensin Pamulang, Kota Tangsel. (rls)

Berita Lainnya
Leave a comment