Untuk Kepentingan Umum

Program Bank Sampah di Kota Tangsel Terus Menggeliat

Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel tengah persiapkan Bank Sampah Induk guna menjaga harga antar pengepul. Kepala Bidang Persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel, Wismansyah, mengatakan saat ini terdapat 328 Bank Sampah Unit (BSU) yang tersebar di 7 kecamatan.

Jumlah sampah yang dikelola pada tahun 2021 mencapai 378 ton atau rata-rata 1,4 ton/hari. Nilai perputaran uang Bank Sampah dari tahun 2012 hingga saat ini mencapai ± 4 Milyar Rupiah.

Wismansyah menjelaskan bahwa Bank Sampah merupakan salah satu metode pengelolaan sampah yang dapat dilakukan pada tingkat sumber sampah itu sendiri.

“Melalui bank sampah, kita dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah serta mendorong masyarakat agar memiliki rasa tanggung jawab dari sampah yang mereka hasilkan,” katanya, kemarin.

Wisman menambahkan proses pembentukan Bank Sampah, itu sangat mudah, masyarakat tinggal datang langsung ke Dinas Lingkungan Hidup, kemudian dari Dinas Lingkungan Hidup akan memberikan sosialisasi terkait pengelolaan Bank Sampah di wilayahnya.

“Setelah itu nantinya Dinas Lingkungan Hidup akan membuat Bank Sampah induk supaya harga antar pengepul dapat terjaga dan Ke depannya Dinas Lingkungan Hidup akan mendirikan Bank Sampah Induk agar pengelolaan sampah melalui Bank Sampah lebih terpusat dan dapat menjaga persaingan harga antar pengepul atau lapak,” ujarnya

Kata dia, bank sampah adalah tempat menabung sampah yang telah terpilah  menurut  jenis  sampah,  sampah  yang  ditabung  pada  bank  sampah  adalah sampah  yang  mempunyai  nilai  ekonomis.  Cara  kerja  bank  sampah  pada  umumnya hampir  sama  dengan  bank  lainnya,  ada  nasabah,  pencatatan  pembukuan  dan manajemen pengelolaannya, apabila dalam bank yang biasa kita kenal yang disetorkan nasabah adalah uang.

“Akan tetapi, dalam bank sampah yang disetorkan adalah sampah yang mempunyai nilai ekonomis, sedangkan pengelola bank sampah harus orang yang kreatif  dan  inovatif  serta  memiliki  jiwa  kewirausahaan  agar  dapat  meningkatkan pendapatan masyarakat,” imbuhnya.

Dijelaskannya, kehadiran  bank  sampah  yang  dikelola  secara  integrasi  oleh  komunitas-komunitas masyarakat semakin dibutuhkan adanya. Lembaga bank sampah nantinya akan  mengepul  sampah  dari  masyarakat  yang  telah  terklasifikasi  untuk  ditabung.

Artinya ada fungsi investasi di sini. Dan dana tabungan sampah itu nantinya juga akan kembali kepada nasabah itu sendiri. Bank sampah menjadi solusi tengah yang saling menguntungkan.  Suatu  komunitas  masyarakat  akan  merasakan  lingkungan  yang bersih dan sehat dan manfaat investasi dari sampah hasil konsumsi mereka. (adv)

Berita Lainnya
Leave a comment