RESPUBLIKA.ID – Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kantor DPRD Tangsel mengeluhkan sepinya pembeli.
Endang Triwahyuni, salahseorang pelaku UMKM di kantor DPRD Tangsel mengatakan, sejak difasilitasi berdagang sejak 2018 lalu, sepinya pembeli tersebut dirasakan sejak pandemi Covid melanda sejak 2020 lalu.
“Setiap ada kunjungan sebelum pandemi, rata-rata tamu itu belanja, kalau sekarang ini, tamu kadang datang banyak, yang belanja paling satu orang aja,” kata Endang, ditulis Selasa (21/12/2021).
Selain itu, Endang menuturkan, meski menjajakan produk UMKM di kantor DPRD, namun kata dia, hanya sebagian kecil wakil rakyat yang membeli dagangnya.
Hal itu, kata dia, diperparah dengan tidak adanya arahan kepada tamu yang mendatangi kantor parlemen tersebut oleh para wakil rakyat.
“Ya paling dari humas yang ngarahin tamu ke stand kita, itu juga engga setiap tamu. Kalau anggota dewan engga ada yang ngarahin tamu belanja ke sini,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Dia berharap, agar para wakil rakyat Tangsel itu dapat membeli secara bergantian, agar penjualan produk UMKM tersebut dapat meningkat.
“Pengennya sih mereka itu dijadwalkan membeli. Misalnya minggu ini dari partai A, minggu depannya partai B, mewajibkan beli produk UKM disini,” ucapnya.
Hal senada juga dikatakan Suryaning Bela. Kata dia, sedikitnya 60 produk UMKM dipasarkan di kantor DPRD Tangsel.
Dari banyaknya produk yang dipasarkan, Bela menuturkan, kebanyakan dagangannya dibeli oleh tamu yang datang dari luar daerah.
“Kalau tamu yang daerahnya dekat dengan Tangsel, mereka cuma dadah-dadah saja. Tapi kalau tamu DPRD yang dari luar daerah seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, DKI Jakarta, apresiasinya besar, mereka senang belanja produk UKM kita. Dari daerah Jawa juga sih, bagian Jawa Timur dan Jawa Tengah,” pungkasnya. (Ari)