Untuk Kepentingan Umum

Target Relokasi Molor, Pedagang Pasar Ciputat Ancam Somasi Pemkot Tangsel

RESPUBLIKA – Puluhan Pedagang pasar Ciputat mengancam akan mensomasi Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel.

 

Ancaman tersebut dilontarkan buntut ketidakjelasan kapan dikembalikannya para pedagang ke pasar yang direvitalisasi.

 

Pembina Perkumpulan Pedagang Pasar Ciputat (P3C) Jamal Nasir mengatakan, Somasi tersebut bakal dilayangkan jika Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel sebagai pembina tidak menjawab tuntutan para pedagang untuk menempati pasar Ciputat yang direvitalisasi sebelum bulan Ramadhan 2022.

 

Sebab, kata dia, hingga kini pihaknya tak kunjung mendapat jawaban pasti prihal tuntutan pedagang, meskipun telah berulang kali bersurat untuk menanyakan hal itu.

 

“Kami hadir ke sini ingin minta kepastian karena kita tidak mau lagi berkirim surat, karena surat sudah beberapa kali kami kirimkan tapi tidak jawaban,”

 

“Apabila tidak ada jawaban di hari ketiga kami akan langsung membuat surat pemberitahuan unjuk rasa dan kita barengi dengan somasi Walikota, yang subtansi somasi itu adalah kita akan menggugat ke pengadilan,” kata Jamal saat ditemui di Pupemkot Tangsel, Selasa (8/2/2022).

 

Saat direlokasi ke Plaza Ciputat, Jamal Mengungkapkan, para pedagang tersebut dijanjikan hanya terkena relokasi dalam jangka waktu satu tahun.

 

Namun, hingga kini para pedagang tak kunjung dikembalikan ke pasar yang direvitalisasi itu.

 

“Setelah pasar (direvitalisasi-red) ini selesai, sesuai dengan target relokasi satu tahun pedagang katanya bakal dikembalikan ke Pasar Ciputat lagi, tapi hingga kini belum dikembalikan juga,” ungkapnya.

 

“Kondisi Plaza Ciputat sampai saat ini tidak menguntungkan bagi kami, karena lokasinya yang sepi, tetapi pedagang tetap harus membayar retribusi kepada pengelola,” tambahnya.

 

Di lokasi yang sama, Ketua P3C, Yuli Sarlis mengatakan sampai saat ini Pemkot Tangsel melalui Disperindag hanya mengumbar janji soal relokasi dari plaza ke pasar Ciputat.

 

Pasalnya, dari yang dijanjikan Januari 2022 dikembalikan ke tempat semula, hingga saat ini para pedagang tak kunjung di relokasi.

 

“Kami dijanjikan tanggal 11 Januari 2022 lakan direlokasi ke tempat asal, tapi tidak ada kabar lagi. Terus mereka (Disperindag) bilang lagi tanggal 25 Januari 2022 mau direlokasi, tapi sampai saat ini tidak ada kabar juga. Makanya hari ini kami datang meminta penjelasan kepada Disperindag,” pungkasnya.(Ari)

 

Berita Lainnya
Leave a comment