Untuk Kepentingan Umum

Gerak Cepat Lurah Warji

Namanya Warji. Rambutnya hitam dengan sebagian sisi bawah kiri dan kanan kepalanya yang agak memutih. Usianya 42 tahun. Jabatannya lurah Panunggangan Utara. Sebuah wilayah di kecamatan Pinang, Kota Tangerang, yang juga kampungnya Gubernur Banten Wahidin Halim. Di Pinang juga Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo, Direktur PDAM Tirta Benteng Sumarya, tinggal.

Warji sudah beberapa tahun ini menjabat lurah. Sebelumnya ia kepala seksi di sebuah kelurahan di kawasan Karang Tengah. Masa baktinya sebagai pegawai negeri banyak dihabiskan di Satpol PP Kota Tangerang. Memimpin sebuah wilayah cakupan kelurahan tentu tidak mudah. Ia menjadi garda terdepan dalam setiap persoalan. Terutama tingkat rukun warga (RW) dan rukun tetangga (RT). Makanya lurah itu dianggap sebagai ‘bapak’ nya warga. Karena kalau terjadi apa-apa di wilayah, yang jadi sorotan itu pasti pak lurah.

Menjadi lurah tak hanya sibuk ngurusin wilayah, tetapi juga masalah lainnya. Misal, ketika warga hajatan, warga sakit, warga tidak bisa sekolah, warga tidak punya uang dan lain sebagainya, itu lurah yang harus pertama kali hadir. Makanya, lurah itu punya posisi penting. Ia merupakan ‘presiden’ dalam porsi yang lebih kecil. Dalam struktur birokrasi, lurah berada pada posisi tiga terbawah, setelah ketua RT dan ketua RW. Di atas lurah ada camat, walikota/bupati, gubernur, dan baru presiden.

Bila melihat struktur tersebut, lurah punya posisi strategis dengan segala risiko dan tanggung jawab yang cukup besar. Hal itu juga dirasakan oleh lurah Warji ketika diberikan amanah memimpin Panunggangan Utara. Ini merupakan kali pertamanya menjabat lurah. Tentunya ia belum berpengalaman.

Maka itu, ketika dilantik menjadi lurah, tugas pertamanya adalah dengan rajin keliling wilayah. Ketika matahari belum menunjukkan wajahnya, Warji sudah keliling. Ia terpantau kerap nongkrong di tempat nasi uduk, balai warga atau perkumpulan lainnya. Menggunakan sepeda motor dinas, Yamaha Vixion keluaran 2015, Warji sering memantau aktivitas warga atau sekadar menghadiri acara, baik di RT ataupun RW.

Dengan mendatangi warga, ia ingin mengetahui apa saja kebutuhan dan keluhan warga. Tugas tersebut memang dijalaninya dengan sepenuh hati. Beberapa waktu lalu saya bahkan menemui Warji ketika tengah memantau pekerjaan tempat pembuangan sampah (TPS) di Jalan HR Rasuna Said.

Bersama ketua RW Masba, ia tampak duduk dan memantau pekerjaan  tersebut. Selama berhari-hari Warji terlihat memelototi proyek tersebut. Dengan menongkrongi pekerjaan tersebut ia ingin TPS itu bagus dan bisa memenuhi kebutuhan warga.

Adanya TPS terpadu diharapkan bisa mengurangi kantong sampah di sejumlah wilayah. Kampung-kampung bisa bersih dan enak dipandang mata.  Jika ini terjaga tentunya akan membuat warga sehat dan harapan hidup masyarakat bisa meningkat.

Tentu hal itu tidak akan mudah karena membiasakan warga hidup bersih dan peduli terhadap masalah sampah termasuk perkara sulit. Namun dengan memberikan contoh, sedikit demi sedikit persoalan itu bisa terselesaikan.

Kecepatan menyelesaikan persoalan juga menjadi skala prioritas Warji. Seperti kemarin, saya mengirimkan pesan karena ada tunawisma di Kampung Sawah Dalam. Isi pesannya seperti ini; Assalamualikum pak lurah. Izin pak, ada tunawisma di kawasan HR Rasuna Said. Usianya sekira 50 tahunan. Lusuh, tidak terawat dan tinggal di pelataran rumah toko atau ruko. Ia tinggal berhari-hari. Warga sekitar memang peduli dengan memberikan makan ala kadarnya. Kian hari ia tampak semakin lusuh.”

Warji kemudian meresponnya dan berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut. Jumat (18/3), pagi sekira pukul 06.00, pak lurah mengabarkan via whatssapp kalau sudah berkomunikasi dengan Dinas Sosial dan ditindaklanjuti dengan mengatakan kalau tunawisma tersebut akan dibawa ke panti sosial.

Pesan sang lurah kepada saya seperti ini;

”Bang. Kemaren laporan sudah saya tindak lanjutin. 1.Saya tlp dinsos. 2. Kader psm negecek keberadaan odgj. 3 Menurut warga odgj tersebut ada keluarganya di pakojan. 4 Meminta izin ke keluarganya untuk membawa odgj tersebut. 5 membuat surat posle. 6 membuat surat pengambilan dari kelurahan. Rencana bada jumat. Odgj tersebut di angkut bersama odgj yg ada di kb nanas”

Pikir saya cepat juga pak lurah menanggapi laporan. Kalau semua lurah kerjanya seperti Warji ada banyak masalah bisa terselesaikan. Dan itu dibutuhkan karena semua persoalan warga, negara harus hadir. Dan Warji yang merepresentasikan aparatur negara sudah menjalankan tugasnya dengan baik.

Kesigapan lurah Warji tentunya harus diapresiasi karena tugas dan fungsinya sebagai kepala wilayah berjalan dengan baik. Kita butuh orang-orang seperti Warji agar tugas negara dalam melindungi warganya berjalan sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar, “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.”

Good Job Lurah Warji. Sukses selalu. Selalu amanah dan bekerja dengan hati nurani.

Firdaus

Berita Lainnya
Leave a comment