Rumah Sakit AN-NISA Tangerang menerima perwakilan badan kesehatan dunia (WHO). Selain badan dunia tersebut, juga dihadiri Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Dinas Kesehatan Kota Tangerang, serta Kementerian Komunikasi dan Informasi.
Kunjungan tersebut adalah untuk meninjau atas implementasi dalam penanganan penyakit Tuberkulosis (TBC) dan memvalidasi kesesuaian data terhadap sistem yang dilaporkan, hal ini dilakukan guna mengetahui perkembangan implementasi layanan TB di Tangerang.
Perwakilan WHO dr. Shibu Balakrishnan mengatakan, sudah mengunjungi enam tempat rumah sakit dan klinik di enam provinsi salah satunya di Banten.
“Dalam kunjungan ke Indonesia salah satunya di RS An-Nisa kami melihat bagaimana pelayanan kepada pasien TB,”ujarnya.
Ia menyebut pelayanan rumah sakit An-Nisa dapat menjadi salah satu rule model untuk di Indonesia bahkan untuk negara lainnya.
dr Prasetyo Haryadi, SpP Ketua tim TB DOTS dokter spesialis paru RS An-Nisa menyambut baik kedatangan para tamu sekaligus menyampaikan dukungan penuh RS An-Nisa dalam memberikan komitmennya terhadap program pemerintah dalam pemberantasan TB.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa rumah sakit akan turut melibatkan semua stakeholder yang ada dan yang berkomitmen untuk melawan TB.
“Selain pelibatan unsur internal rumah sakit kami juga akan melibatkan eksternal seperti Dinkes, rumah sakit dan klinik yang ada,”ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Nurul Badriyah, SKM perwakilan dari KEMENKES mengatakan bahwa ada 2 Rumah Sakit di Tangerang Yakni RS Sitanala dan RS AN-NISA berhasil terpilih sebagai FASYANKES yang representatif terhadap layanan TB se kota Tangerang, kedatangannya tersebut sebagai bentuk keseriusan pemerintah Indonesia dalam menangani kasus TB.
“Kami antusias berdiskusi untuk belajar bagaimana RS AN NISA yang sangat bagus sekali, harapan kami kedepannya dapat dibuat kebijakan agar dapat diimplementasikan di tiap tiap FASYANKES” ungkapnya dalam sambutan acara, Rabu 10 Agustus 2022.
dr Prasetyo Hariadi, Sp.P selaku ketua TB Dots RS AN-NISA memamparkan hasil kerja tim TB DOTS dalam kesempatannya juga menyampaikan, di tahun 2019 RS AN-NISA berhasil mendapatkan penghargaan sebagai RS dengan pengelolaan laporan SITT ( Sistem Informasi TB Terpadu) Terbaik Tingkat FKRTL.
Kemudian pada 2020 – 2022 RS AN-NISA kembali mendapatkan penghargaan sebagai kategori RS Terbaik dalam penanganan TB tingkat Kota Tangerang, yakni berhasil mengidentifikasi lebih dari 3000 kasus TB, baik pada penanganan TB dewasa dan anak.
Identifikasi itu merupakan bagian dari komitmen RS AN-NISA dalam penanganan kasus TB dengan tujuan akhir pasien dapat sembuh atau dalam lingkup nasional Indonesia bebas TB tahun 2030.
Sementara itu, sejumlah peserta dan tim WHO melakukan wawancara dalam sesi Focus Group Discussion terkait dengan layanan TB yang berjalan bersama Management RS AN-NISA, juga tim TB DOTS dalam sesi tersebut dr Shibu Balakrhisnan selaku Reviewer WHO External memberikan beragam tanggapan positif.
Salah satunya menyebut fasilitas dan aktivitas di RS AN-NISA telah terorganisasi dengan sangat baik terbukti dengan komitmen terhadap pengelolaan laporan SITT nya dan keinginannya dalam mengetahui dan mempelajari lebih dalam bagaimana RS AN-NISA menjalankan program pemberantasan TB dengan sangat baik.
Upaya lain yang dilakukan RS AN-NISA dalam komitmennya memberantas TB adalah dengan rutin melakukan sosialisasi juga edukasi melalui kanal media sosial maupun melalui jejaring komunikasi terhadap komunitas dan FASYANKES setempat dengan terus memberikan informasi pencegahan dini TB yang signifikan, juga dengan cara berkolaborasi dengan masyarakat setempat. (dus)